Pandangan Jusuf Kalla Soal Penyaluran Dana Kelurahan

Selasa, 23 Oktober 2018 21:16 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah menjadi saksi dalam Persidangan PK, Suryadharma Ali mantan Menteri Agama di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat Rabu 1 1 Juli 2018. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dasar hukum untuk mengalokasikan dana kelurahan harus menerbitkan Peraturan Pemerintah atau PP baru. "Memang harus dibuat PP-nya baru, tapi sekarang belum bisa. Akan disiapkan bagaimana aturannya, bagaimana payung hukumnya," kata JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018.

Baca: Fadli Zon Pertanyakan Rencana Pemerintah Cairkan Dana Kelurahan

Rencana alokasi dana kelurahan muncul dari keluhan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau Apeksi. Pada Juli lalu, Ketua Apeksi Airin Rachmi Diany yang juga Wali Kota Tangerang Selatan, mengutarakan kepada Presiden Joko Widodo perlunya dana kelurahan dari pemerintah pusat.

Apeksi menuntut hak yang sama ihwal alokasi anggaran seperti yang diberikan ke desa sejak 2015. Hal ini merujuk bahwa kedudukan pemerintahan desa dan kelurahan adalah sama. "Ya pasti. Tinggal diaturlah. Ini tadi belum jelas dari teman-teman (kementerian) yang mengusulkan sesuatu," kata Wapres JK.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, dana kelurahan yang direncanakan diberikan pemerintah pusat mulai tahun depan, merupakan kebijakan Presiden Jokowi atas permintaan Apeksi. “Begitu ada dana desa, lurah-lurah di kota merasa ada kesenjangan. Memang harus ada keadilan,” kata Pramono Anung, Selasa, 23 Oktober 2018.

Menurut Pramono, besaran dana kelurahan membutuhkan perhitungan dengan rasio yang berbeda dengan dana desa. Terkait dengan momentumnya menjelang Pilpres 2019, Pramono menegaskan bahwa ini demi rakyat. “Kalau bagi-bagi untuk rakyat masak tidak boleh,” ujar Pramono.

Advertising
Advertising

Pemerintah dan DPR telah menyetujui postur sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2019. Pemimpin Badan Anggaran DPR Said Abdullah menyetujui usulan perubahan dana desa dikurangi Rp 3 triliun, sehingga menjadi Rp 70 triliun untuk pendanaan kelurahan. "Khususnya digunakan untuk daerah dengan kapasitas fiskal yang terbatas," kata Said dalam rapat bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 17 Oktober 2018.

ANTARA

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

4 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

5 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya