Impor Turun pada September 2018, BI: Tanda-tanda Membaik

Selasa, 16 Oktober 2018 06:54 WIB

Pekerja menunjukkan kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe di sentra produksi rumahan di kawasan Kemayoran, Jakarta, Kamis, 6 September 2018. Harga kedelai impor meningkat menjadi Rp 7.700 per kilogram dari sebelumnya Rp 6.500 per kilogram. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan turunnya impor, khususnya pada sektor minyak dan gas, pada September 2018 menunjukkan hasil dari upaya BI dan pemerintah menekan defisit transaksi berjalan beberapa waktu terakhir.

"Ada tanda-tanda awal mengarah ke perkembangan membaik," ujar Perry di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 15 Oktober 2018.

Baca juga: Indef Prediksi Neraca Perdagangan September Defisit USD 15

Kendati demikian, Perry mengatakan pada triwulan tiga 2018 defisit transaksi berjalan belum bisa menurun drastis. Malah, ia menduga defisit transaksi berjalan pada triwulan tiga akan lebih besar dari triwulan kedua.

"Tetapi di tahun 2019 mengkonfirmasi perkiraan kami CAD di 2019 sekitar 2,5 persen. Kalau tahun ini kan tetap di bawah 3 persen, tetapi mengarah ke 3 persen," kata Perry.

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat nilai impor Indonesia pada September 2018 mencapai US$ 14,60 miliar. Direktur Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan angka tersebut menurun 13,18 persen dibandingkan Agustus 2018.

"Jika dibandingkan September 2017 meningkat 14,18 persen," kata Yunita di kantornya, Jakarta, Senin, 15 Oktober 2018.

Yunita mengatakan impor nonmigas September mencapai US$ 12,32 miliar atau turun 10,52 persen dibandingkan Agustus 2018. Namun, dibandingkan impor nonmigas September 2017, angka tersebut menunjukkan peningkatan 13,54 persen.

"Penurunan impor nonmigas terbesar September 2018 dibandingkan Agustus 2018 adalah golongan mesin/peralatan listrik US$ 259,5 juta atau 13,22 persen, sedangkan peningkatan terbesar adalah golongan buah-buahan sebesar US$ 42,2 juta atau 66,46 persen," ujar Yunita.

Sedangkan, kata Yunita, impor migas September mencapai US$ 2,28 miliar atau turun 25,20 persen dibandingkan Agustus 2018. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan 17,75 persen dibandingkan September 2017.

Menurut Yunita, impor kumulatif Januari - September 2018, yaitu US$ 138,7 miliar atau meningkat 23,33 persen dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya. Peningkatan terjadi pada impor migas dan nonmigas masing-masing US$ 4,7 juta atau 27,14 persen dan US$ 21,5 juta atau 22,64 persen.


CAESAR AKBAR | HENDARTYO

Berita terkait

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

8 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

9 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

9 jam lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

12 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya