ESDM Sebut Penyebab Impor Migas Turun: B20 hingga Asian Games

Senin, 15 Oktober 2018 17:55 WIB

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menghitung komponen terbesar yang menyebabkan penurunan impor minyak dan gas pada September 2018. Direktur Jenderal Minyak dan Gas, Kementerian ESDM Djoko Siswanto memperkirakan setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan penurunan ini.

Baca juga: BPS: Mandatori B20 dan PPH 22 Belum Terlihat Tekan Impor

"Yang jelas, B20, menurut saya berpengaruh, selanjutnya penggunaan cadangan minyak yang sudah tersedia," kata dia saat ditemui usai rapat dengar pendapat dengan Komisi Energi DPR di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 15 Oktober 2018.

Hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan migas September mencapai US$ 2,28 miliar atau turun 25,2 persen dibandingkan Agustus 2018. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan 17,75 persen dibandingkan September 2017.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan penerapan kebijakan penggunaan bahan bakar solar dengan campuran biodiesel 20 persen atau mandatori B20 belum terlihat menekan impor.

"Dengan adanya kebijakan B20, ini pun kami belum terlalu kelihatan, karena B20 itu kan sebetulnya pencampuran dengan yang nabati 20 persen biodiesel," kata Yunita di kantornya, Senin, 15 Oktober 2018. "Jadi kami belum tahu ke depan, mudah-mudahan itu membantu menurunkan impor. Kami lihat nanti bulan depan seperti apa."

Djoko mengatakan, penurunan impor sebanyak 25,2 persen ini justru sesuai dengan misi dari mandatori B20 sebanyak 20 persen pada solar. Oleh sebab itu, Djoko cukup heran dengan pernyataan BPS yang menyatakan bahwa B20 tidak terlalu terlihat berdampak pada penurunan impor migas. "Kalau ini dinilai tidak kelihatan berpengaruh atau signifikan, harusnya tahu dong yang signifikan apa," ujarnya.

Faktor selanjutnya yaitu Pertamina yang kemungkinan masih menggunakan cadangan minyak yang masih dimiliki. Impor minyak, kata Djoko, tentu tidak dilakukan setiap hari. Oleh sebab itu, Pertamina punya kesempatan untuk menggunakan cadangan yang masih tersedia, termasuk cadangan selama 20 hari yang dimiliki perusahaan tersebut.

Faktor terakhir penyebab impor migas turun, kata Djoko, kemungkinan karena gelaran Asian Games yang berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September 2018. Acara selama kurang lebih setengah bulan ini, kata dia, kemungkinan membuat konsumsi bahan bakar meningkat. Kemudian konsumsi menurun saat acara telah selesai sehari setelah mandatori B20 diterapkan pada 1 September 2018.

Berita terkait

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

10 jam lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

1 hari lalu

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

Usai Harvey Moeis, Kejagung kembali menetapkan lima tersangka kasus tindak pidana korupsi PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

1 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

2 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

3 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

3 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya