Menteri PUPR Keluhkan Dana Mitigasi Bencana PBB yang Masih Kecil

Kamis, 11 Oktober 2018 11:09 WIB

Presiden Jokowi (kedua kanan), didampingi Menkopolhukam Wiranto (kedua kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri), dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kiri), mengunjungi lokasi gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 30 September 2018. ANTARA/Biropers-Kris

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menilai pendanaan internasional untuk mitigasi bencana dalam Sendai Framework for Disaster Risk Reduction harus ditingkatkan. Sendai Framework adalah sebuah kesepakatan pendanaan antara negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2015 untuk mengurangi dampak bencana alam.

Baca: Bappenas: Peta Bencana Perlu Jadi Acuan Perencanaan Wilayah

Saat ini, kata Basuki, mayoritas atau sebanyak 90 persen bantuan internasional dalam kesepakatan itu ditujukan untuk penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca bencana. "Sementara dana untuk mencegah dan mempersiapkan apabila terjadi bencana masih kecil hanya 10 persen," kata Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018.

Pernyataan itu disampaikan Basuki saat menjadi pembicara kepada perwakilan negara lain dalam High Level Dialogue on Disaster Risk Financing and Insuring (DRFI) in Indonesia di gelaran IMF-World Bank 2018. Menurut Basuki, pendanaan untuk mitigasi bencana seperti banjir dan kekeringan lewat pembangunan bendungan, normalisasi sungai dan pengaman pantai harus dilihat sebagai invetasi masa depan. "Bukan dimaknai sebagai biaya saja."

Dua bencana alam besar terjadi di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir yaitu Gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Gempa berikut Tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Hingga saat ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menggelontorkan dana Cadangan Bencana Alam dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 2,1 triliun untuk operasi tanggap darurat, bantuan logistik, hingga bantuan perbaikan rumah rusak.

Advertising
Advertising

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai bahwa selama sumber pemdanaan bencana selama ini memang masih kurang. Walhasil, apabila terjadi bencana alam, maka semuanya dibebankan kepada APBN atau dari bantuan. Acara diskusi di IMF - World bank ini pun menjadi saat yang tepat untuk mencari solusi mengatasi bencana dengan ketahanan fiskal tetap terjaga.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan dana rehabilitasi bencana memang tidak bisa hanya mengandalkan APBN yang juga sudah dialokasikan untuk belanja rutin dan wajib seperti pendidikan, kesehatan, dan transfer daerah. Untuk itu, Kementerian Keuangan telah menyusun strategi pembiayaan alternatif salah satunya melalui asuransi risiko bencana.

Baca: Sri Mulyani Usul Pertemuan IMF - World Bank Bahas Triasuransi

Saat ini, Sri Mulyani menilai pemahaman dan minat masyarakat dan pemerintah daerah terhadap asuransi bencana masih kurang. Padahal aset yang terlindung asuransi akan lebih cepat dibangun kembali karena tidak bergantung pada APBN maupun bantuan pihak lain. "Tahun 2019 kita akan memulai mengasuransikan gedung-gedung pemerintah," ujarnya.

Simak berita lainnya terkait bencana hanya di Tempo.co.

Berita terkait

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

7 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

15 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

15 jam lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

16 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

1 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

2 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

4 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya