Harga BBM Non Subsidi Naik, Ekonom: Waspadai Inflasi

Rabu, 10 Oktober 2018 14:30 WIB

Petugas melakukan uji kendaraan bermuatan Pertamax dan Pertamax Dex di rest area tol Cipali KM 102, Jawa Barat, Rabu, 6 Juni 2018. Unit motoris satgas BBM ini memiliki kapasitas angkut hingga 50 liter. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini PT. Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan naiknya harga BBM diharapkan menurunkan konsumsi BBM dalam negeri, sesuai hukum permintaan dan penawaran.

BACA: Pertamina Tekan Konsumsi BBM Premium hingga 20 Persen

Di satu sisi, kata Bhima karena harga minyak terus naik dan rupiah melemah sesuai mekanisme pasar, maka BBM non subsidi pasti disesuaikan. Bhima menilai kenaikan harga BBM juga untuk menekan defisit migas yang sekarang sudah tembus US$ 8,3 miliar.

Alasan lain, menurut Bhima berkaitan dengan casfhflow Pertamina yang tertekan jika harga BBM tidak disesuaikan.

"Tapi harus diwaspadai dampaknya ke inflasi dan daya beli masyarakat. Konsumsi juga bisa melambat. Masyarakat akan mengeluarkan lebih banyak untuk BBM kemudian mengurangi belanja kebutuhan yang lain. Ritel juga bisa kena imbas," kata Bhima.

Menurut Bhima secara politik penyesuaian harga yang tinggi mendekati pemilu akan muncul kegaduhan. Itu, kata Bhima membuat investor akan pikir-pikir lagi masuk ke Indonesia.

Bhima mengatakan efeknya bulan Oktober mulai terjadi inflasi setelah sebelumnya deflasi di September.

"Inflasi dari BBM akan mendorong kenaikan biaya logistik yang ujungnya menaikan harga bahan makanan, makanan jadi, dan komponen inflasi lainnya. November Desember inflasi lebih tinggi lagi menyusul BBM non subsidi lainnya akan dinaikan harganya cepat atau lambat," ujar Bhima.

Menurut Bhima perkiraan sementara untuk inflasi pada Oktober-November di 0,1-0,15 persen.

Sebelumnya, Pertamina menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO mulai hari ini dan berlaku di seluruh Indonesia pukul 11.00 WIB. External Communication Manager
PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita mengatakan untuk harga BBM Premium, Biosolar PSO dan Pertalite tidak naik.

"Khusus untuk daerah yang terkena bencana alam di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah sementara ini harga tidak naik," kata Arya dalam keterangan tertulis, Rabu, 10 Oktober 2018.

<!--more-->

Arya mengatakan penyesuaian harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Biosolar Non PSO merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik di mana saat ini harga minyak dunia rata-rata menembus 80 dolar per barel.

"Di mana penetapannya mengacu pada Permen ESDM No. 34 tahun 2018 Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 Tahun 2014, Tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM," ujar Arya.

Arya mengatakan atas ketentuan tersebut, maka Pertamina menetapkan penyesuaian harga. Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax Rp 10.400/liter, Pertamax Turbo Rp 12.250/ liter, Pertamina Dex Rp 11.850/liter, Dexlite Rp 10.500/liter, dan Biosolar Non PSO Rp.9.800/liter. Harga yang ditetapkan ini masih lebih kompetitif dibandingkan dengan harga jual di SPBU lain.

Pada 2 Juli Pertamina juga menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, di SPBU seluruh Indonesia. Berdasarkan keterangan resmi Pertamina yang diterima Antara di Jakarta. Sedangkan harga Premium, solar, dan Pertalite tidak naik.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menjelaskan, penyesuaian harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus naik. Saat ini, harga minyak dunia rata-rata mencapai US$ 75 per barel.

Atas ketentuan tersebut, Pertamina menetapkan harga Pertamax untuk wilayah DKI Jakarta Rp 9.500 per liter, sementara Pertamax Turbo Rp 10.700 per liter. Sedangkan untuk Dex Series ditetapkan harga Rp 10.500 per liter dan Dexlite Rp 9.000 per liter.

HENDARTYO HANGGI | ANTARA

Berita terkait

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

2 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

4 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

4 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

6 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

7 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

8 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

8 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

8 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

8 hari lalu

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.

Baca Selengkapnya