Klaim Ratna Sarumpaet, Dari Penganiayaan Sampai Penjualan PT DI

Reporter

Tempo.co

Rabu, 3 Oktober 2018 16:32 WIB

Ratna Sarumpaet. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ratna Sarumpaet mengaku berbohong terkait penganiayaan yang dialaminya. Dia mengatakan lebam di wajahnya adalah efek operasi sedot lemak di rumah sakit khusus bedah.

Baca juga: Ratna Sarumpaet Mengaku Bohong Soal Kasus Penganiayaan Dirinya

"Jadi apa yang saya katakan ini untuk menyanggah bahwa ada penganiayaan," kata Ratna dalam jumpa pers, Rabu, 3 Oktober 2018.

Sebelum mengklaim dianiaya orang, Ratna Sarumpaet pernah mencuit soal PT Dirgantara Indonesia dijual ke Cina. Dia juga pernah mengklaim pemerintah Jokowi memblokir dana untuk pembangunan Papua.

Penjualan PT DI
Pada 4 Mei 2018, lewat akun Twitter @RatnaSpaet, Ratna mencuit soal PT Dirgantara Indonesia dijual ke RRC. Dia menulis bahwa telah ditandatangani pelunasan pembayaran dari RRC ke pemerintah RI awal April terkait kepemilikan PT Dirgantara Indonesia. Namun, saat ini cuitan tersebut sudah tidak ada di akun Twitter Ratna.

Akibat cuitan tersebut, PT Dirgantara Indonesia melalui akun Twitter resmi @officialptdi menjawabnya. "Pemberitaan mengenai PT Dirgantara Indonesia (Persero) dijual ke pihak asing, kami nyatakan HOAX. Berita ini adalah berita bohong yang berulang dari tahun 2017 lalu," bunyi pernyataan PT DI lewat akun Twitter resmi mereka.

Tak lama setelah itu, Ratna meminta maaf atas cuitannya terkait PT DI. "Kpd semua pihak yg mrs terganggu/dirugikan - sy MINTA MAAF krn tlh dgn teledor d tanpa sengaja menebar brita hoax ttg PT Dirghantara Indonesia," tulis Ratna dalam akun Twitter @RatnaSpaet.

Baca juga: Pangkal Mula Cerita Duit Rp 23,9 T Diblokir Versi Ratna Sarumpaet

Pemblokiran Dana Rp 23,9 T
Pada 19 September lalu, Ratna menuduh pemerintahan Jokowi memblokir duit Rp 23,9 triliun di rekening warga bernama Ruben P.S Marey untuk pembangunan di Papua. Berdasarkan cerita Ratna, uang Rp 23,9 triliun itu diamanatkan kepada Ruben sejak 2011 oleh Bank Dunia.

"Itu bukan cuma Rp 23 triliun, ribuan triliun. Maksud saya, yang melapor ke saya kan ada tujuh orang. Dan kalau dana mereka itu dikumpulkan bisa sekitar Rp 1.000 triliun lebih," ujar Ratna kepada Tempo, Rabu, 19 September 2018.

Pada 21 September, Bank Dunia Kantor Perwakilan Jakarta membantah tuduhan Ratna Sarumpaet. Menurut Bank Dunia, pihaknya tak pernah melakukan transaksi keuangan dengan pihak perorangan.

"Terkait dengan tuduhan yang keliru baru-baru ini bahwa Bank Dunia terlibat transaksi keuangan dengan pihak perorangan di Indonesia, dengan ini Bank Dunia kantor Jakarta memberikan klarifikasi bahwa tuduhan tersebut tidak benar," tulis Bank Dunia dalam keterangan resmi, Jumat, 21 September 2018.

Kementerian Keuangan pun membantah tudingan Ratna Sarumpaet. "Pernyataan tersebut sama sekali tidak benar dan ngawur," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti kepada Tempo, Ahad malam, 23 September 2018.

TAUFIQ SIDDIQ | BERBAGAI SUMBER | TEMPO

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

12 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

15 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

20 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

21 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

22 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

22 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

25 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

25 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

26 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

27 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya