Warga mengambil barang di mal PGM pasca-tsunami di wilayah Talise, Palu Barat, Sulawesi Tengah, Minggu, 30 September 2018. Para korban gempa dan tsunami di Palu mengambil keputusan ini karena kesulitan mendapatkan makanan. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo Roy Nicolas Mandey mengatakan Aprindo menyatakan prihatin atas gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Dampak peristiwa ini mengakibatkan kerugian materiil dan non materiil yang sangat besar," kata Roy Nicolas Mandey dalam keterangan tertulis yang diterima Senin, 1 Oktober 2018.
Aprindo mencatat kerugian sekitar Rp 450 Miliar yang dialami oleh anggota-anggota Aprindo yang memiliki gerai Toko Modern, seperti Ramayana, Matahari, Hypermart, Alfamidi, dll nya) di Poso, Palu & Donggala, Sulawesi Tengah.
"Kerugian ini meliputi kerusakan bangunan, display barang dagangan dan stock barang di gudang serta sedikitnya 5 orang korban jiwa dari para penjaga toko akibat gempa dan tsunami," kata Roy.
Roy mengatakan sampai saat ini gerai ritel Aprindo yang berada di Palu dan Donggala masih belum beroperasi dikarenakan masih dalam proses konsolidasi dan pendataan. Semoga dalam waktu singkat dapat segera beroperasi kembali untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Roy mengatakan peritel modern telah turut pula selama ini memberikan kontribusi bagi kemajuan dan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia serta selalu hadir dalam memberikan bantuan sembako kepada masyarakat seperti saat terjadi kejadian serupa (gempa bumi) di Lombok, Jogja, Padang, Aceh dan lain-lain.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat pekan lalu. Gempa Palu dan Donggala ini mengakibatkan gelombang tsunami menerjang pantai Talise di Kota Palu dan beberapa pantai di Donggala. Akibat bencana ini hampir seribu orang dikabarkan tewas.
Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram
11 hari lalu
Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram
Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.