Gempa Donggala, Ini Detik-detik Terakhir Petugas Airnav Indonesia

Minggu, 30 September 2018 07:30 WIB

Anthonius Gunawan Agung. Humas Airnav

TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary AirNav Indonesia Didiet KS Radityo mengisahkan detik-detik sebelum personel perusahaannya, Anthonius Gunawan Agung, lompat dari lantai 4 menara AirNav kala gempa 7,7 Skala Ritcher mengguncang Palu, Sulawesi Tengah. Lompatan itu berakibat kepada patahnya kaki Agung yang kemudian merenggut nyawanya, Sabtu, 29 September 2018.

BACA: Gempa Donggala, AirNav Indonesia Naikkan Pangkat Anthonius Agung

Agung, kata Didiet, adalah personel yang bertugas di Tower Air Traffic Controller AirNav Indonesia Cabang Palu, Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie. Sebelum gempa terjadi, Agung sedang melayani pesawat Batik Air ID 6231 yang akan terbang dari Palu menuju Makassar. "Beliau telah memberikan clearance kepada Batik saat gempa terjadi," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 29 September 2018.

Kala itu, personel AirNav lainnya yang tidak sedang melayani kemudian turun saat gempa terjadi. Namun, Agung belum bisa turun lantaran pesawat belum lepas landas. Sehingga, Agung menunggu pesawat Batik Air hingga airborne.

"Setelah pesawat airborne, kondisi gempa sudah semakin kuat," ujar Didiet. Akhirnya Agung yang masih berada di kabin menara di lantai empat itu langsung memutuskan untuk melompat. Akibatnya, ia mengalami patah kaki.

Advertising
Advertising

BACA: Gempa Donggala, Petugas Airnav Indonesia Meninggal Setelah Bertugas

Cedera kaki, personel AirNav lainnya lantas membawa dia ke Rumah Sakit terdekat. Di sana, ia mendapat keterangan mengenai kondisinya setelah keluar hasil rontgen. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, penanganan selanjutnya harus dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih besar karena adanya indikasi luka dalam.

"AirNav berupaya untuk mendatangkan helikopter dari Balikpapan. Namun karena kondisi bandara, helikopter baru dapat diterbangkan pagi ini," ujar Didiet.

Agung kemudian dibawa ke bandara untuk diterbangkan dengan helikopter menuju Balikpapan. Namun, sebelum helikopter tiba, Agung akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya."Agung akan diterbangkan menuju Makassar untuk selanjutnya dimakamkan di Makassar sesuai dengan permintaan pihak keluarga," kata Didiet.

Atas dedikasi Agung melaksanakan tugasnya, AirNav Indonesia memberikan apresiasi berupa kenaikan pangkat sebanyak dua tingkat.Direktur AirNav Indonesia, Novie Riyanto, telah berada di Makassar untuk menyambut kedatang jenazah dari Palu pada Sabtu, 29 September 2018.

“Keluarga besar AirNav berduka atas berpulangnya Almarhum Agung. Ia telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan. Karena itu, kami akan memberikan penghargaan kepada almarhum dengan menaikkan pangkatnya sebanyak dua tingkat serta bentuk apresiasi lainnya kepada keluarga yang ditinggalkan,” ujar Novie.

Novie mengatakan akan mengadakan upacara penyerahan jenazah kepada keluarga almarhum malam ini di Makassar. “Kedua orang tua almarhum memang berdomisili di Papua, tapi keluarga besarnya banyak tinggal di Makassar. Sehingga dari komunikasi kami dengan keluarga almarhum Agung rencana akan dimakamkan di Makassar,” ujar dia.

Baca berita tentang gempa Donggala lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

11 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

16 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

AirNav Pandu 52.567 Pergerakan Pesawat Selama Arus Mudik Lebaran 2024

16 hari lalu

AirNav Pandu 52.567 Pergerakan Pesawat Selama Arus Mudik Lebaran 2024

AirNav Indonesia mencatat telah melayani 52.567 pergerakan pesawat. Gangguan balon udara liar berkurang.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

20 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

AirNav akan Layani Sembilan Ribu Lebih Traffic Penerbangan Mudik Lebaran 2024

27 hari lalu

AirNav akan Layani Sembilan Ribu Lebih Traffic Penerbangan Mudik Lebaran 2024

AirNav Indonesia telah mempersiapkan tujuh dukungan pelayanan navigasi penerbangan.

Baca Selengkapnya

Airnav Indonesia Lakukan Pengalihan Ruang Udara Sektor ABC dari Singapura

31 hari lalu

Airnav Indonesia Lakukan Pengalihan Ruang Udara Sektor ABC dari Singapura

AirNav Indonesia, berhasil mengalihkan pelayanan navigasi penerbangan perdananya pada ruang udara di atas Kepulauan Riau dan Natuna

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

37 hari lalu

Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

Jokowi meresmikan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan pascabencana 2018 di Kawasan Teluk Palu, Sulteng.

Baca Selengkapnya

Airnav Indonesia Alihkan Ruang Udara di Atas Kepulauan Riau dan Natuna dari Singapura

39 hari lalu

Airnav Indonesia Alihkan Ruang Udara di Atas Kepulauan Riau dan Natuna dari Singapura

AirNav Indonesia berhasil mengalihkan perdana pelayanan navigasi penerbangan pada ruang udara di atas Kepulauan Riau & Natuna dari FIR Singapura.

Baca Selengkapnya

Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

39 hari lalu

Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

Indonesia mengambil alih pengaturan ruang udara di Kepri dan Natuna dari Singapura, namun masih menguasai FIR wilayah Australia dan Timor Leste

Baca Selengkapnya

Pengaturan Ruang Udara Kepri dan Natuna Ditangani Indonesia setelah 78 Tahun Dikelola SIngapura

39 hari lalu

Pengaturan Ruang Udara Kepri dan Natuna Ditangani Indonesia setelah 78 Tahun Dikelola SIngapura

Pengaturan ruang udara dan informasi penerbangannya (FIR) di wilayah Kepulauan Riau dan Natuna resmi diatur Indonesia setelah 78 ditangani Singapura

Baca Selengkapnya