Rupiah Lanjutkan Pelemahan ke 14.944 per Dolar AS Pagi Ini

Jumat, 28 September 2018 09:52 WIB

Petugas money changer menghitung mata uang dolar. Rupiah semakin tertekan terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat, di level Rp14.060 per Dolar AS. Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahannya terhadap dolar AS pada perdagangan pagi hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 21 poin atau 0,14 persen di level Rp 14.944 per dolar AS.

Baca: Suku Bunga The Fed Naik, Rupiah Jeblok ke Rp 14.908 per Dolar AS

Adapun pada perdagangan kemarin, rupiah berakhir terdepresiasi 12 poin atau 0,08 persen di posisi Rp 14.923 per dolar AS. Di sisi lain, indeks dolar AS pagi ini terpantau lanjut naik 0,09 persen atau 0,084 poin ke level 94,978 pada pukul 08.08 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan penguatan 0,123 poin atau 0,13 persen di level 95,017, setelah pada perdagangan kemarin. Artinya dolar berakhir menguat 0,74 persen atau 0,701 poin di posisi 94,894.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan rupiah masih akan melemah terbatas terhadap dolar Amerika Serikat hari ini. Ia memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.878 - Rp 14.990 per dolar AS

"Rupiah masih melemah terbatas, karena setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan, Bank Indonesia turut merespons dengan kenaikan BI 7 DRR sebesar 25 bps ke 5,75 persen," kata Reny saat dihubungi Jumat, 28 September 2018.

Sedangkan analis Panin Sekuritas William Hartanto juga memperkirakan rupiah akan menguat hari ini. Ia memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.800 - 14.990 per dolar AS. "Hari ini prediksi menguat, secara teknikal ada pola hanging man yang menjadi sinyal turun bagi dolar AS," katanya.

William mengatakan faktor yang mempengaruhi pergerakan hari ini masih kelanjutan dari suku bunga. "Sisanya dari agenda ekonomi hari ini tidak ada yang berpengaruh signifikan," kata Wiiliam.

Kemarin, 27 September 2018 Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 26-27 September 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poinmenjadi 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50 persen.

Baca: Perry Warjiyo: Tahun Depan Dolar Bakal Punya Saingan

Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 14.919 pada Kamis, 27 September 2018. Angka tersebut menunjukkan penguatan 19 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.938 pada penutupan Rabu, 26 September 2018.

Advertising
Advertising

BISNIS | HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya