Sri Mulyani: Selama Defisit Membesar, Saya akan Terus Ngomel

Senin, 24 September 2018 19:10 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani usai menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit pada tahun ini akan lebih besar dari tahun sebelumnya. Sri Mulyani mengatakan pada 2016 dan 2017 defisit transaksi berjalan sebesar US$ 17 miliar sedangkan tahun ini pada semester I sudah US$ 13,5 miliar.

Simak: Cerita Sri Mulyani Mengenang Mar'ie Muhammad

"Waktu ekonomi kita mulai pick up dengan growth di atas 5,3 persen muncul lah impor melonjak sangat tinggi. Ekspor naik, naik kesalip oleh impor dan kita harus bekerja keras untuk mengidentifikasi lagi kenapa impor naik, kenapa ekspor kita tidak naik secepat impor," kata Sri Mulyani saat HUT Indonesia Eximbank ke-9 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 24 September 2018.

Sri Mulyani mengatakan berdasarkan estimasi, defisit transaksi berjalan hingga akhir tahun akan mencapai US$ 25 miliar. Karena itu, Sri Mulyani mengatakan Indonesia harus lebih mempersiapkan agar ekspor lebih baik lagi.

"Selama CAD kita masih membesar, saya tidak akan berhenti ngomel ke Kementerian Keuangan. Pressure itu akan terus saya lakukan. Jangan berharap saya akan jadi nice enough. Terus saya akan minta do more do more, ini belum cukup," kata Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani mengatakan akan terus memberikan tekanan dan dorongan untuk Kemenkeu untuk terus menjadi lebih baik. Sekaligus, Sri Mulyani juga konsekuen, jika ada hal di Kemenkeu yang menjadi penghalang, Kemenkeu siap terima masukan. "Kita ingin jadi problem solver," kata Sri Mulyani.

Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan neraca perdagangan hari ini seperti sakit demam. Menurut Sri Mulyani, yang saat ini dilakukan dengan PPh 22 impor terhadap 1.147 jenis barang, itu untuk menurunkan tensi panas.

"Padahal yang harus dibutuhkan kita meningkatkan ekspornya. Kita harus melakukan dalam jangka pendek yang mungkin bukan paling optimal, tapi untuk menurunkan dan menjaga stabilitas," kata Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani idealnya, defisit transaksi berjalan bisa dipecahkan dengan ekspor yang naik, bukan impor yang turun. "Saya berharap dengan sinergi terus menerus dan saya tidak akan lelah mengingatkan semuanya," ujar Sri Mulyani.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

18 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya