Menteri Inggris Kunjungi Sri Mulyani, Jajaki Soal Green Bond

Senin, 24 September 2018 13:06 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencoba salah satu hasil karya finalis terpilih Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2018 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 14 September 2018. KJSA 2018 mengangkat tema "Membuat Karya untuk Hidup Lebih Baik". Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Muda Inggris untuk Bidang Ekonomi John Glen mengatakan negaranya memiliki dana kesejahteraan dan dana infrastruktur yang bisa dialokasikan untuk sejumlah program pembiayaan hijau alias pembiayaan berorientasi lingkungan atau green bond.

"Kami mendiskusikan apakah ada sektor pembiayaan hijau di mana kami bisa menggelontorkan dana kesejahteraan inggris bekerja sama dengan pemerintah Indonesia," ujar Glen menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 24 September 2018.

Baca: Kemenkeu Pastikan Dana Bantuan BPJS Kesehatan Cair Senin Besok

Glen mengatakan negaranya menaruh perhatian serius pada isu perubahan iklim yang mendera dunia belakangan ini. Oleh karena itu, isu tersebut juga menjadi topik perbincangan saat menemui Sri Mulyani. "Kami berdiskusi dengan Menteri Keuangan bagaimana kami bisa bekerja sama mencapai tujuan itu bersama," kata Glen.

Hanya saja, Glen belum menyebut berapa besar dana yang bisa digelontorkan dalam kerja sama dengan Indonesia. Ke depannya, Inggris bakal semakin memperkuat dialognya dengan Indonesia.

Glen menyebut Menteri Keuangan Inggris Phillip Hammond juga bakal melakukan pertemuan dengan Sri Mulyani pada tahun ini. Namun, Glen belum menyebut kapan pertemuan itu bakal dihelat. "Kami ingin memperdalam hubungan dengan menjalin kerja sama di bidang perekonomian," tutur Glen.

Advertising
Advertising

Selain soal pembiayaan berorientasi lingkungan, dalam rapat berdurasi sekitar 45 menit itu Glen dan Sri Mulyani juga membicarakan pertumbuhan sektor ekonomi, khususnya menyoal peluang di bidang layanan keuangan dan pasar konsumer.

"Kami juga berbagi pengalaman bahwa kami selalu melihat masa depan, generasi penerus," kata Glen. Ia mengkaji bagaimana pemerintah nantinya bisa memfasilitasi para anak muda untuk bisa mengakses layanan keuangan.

Terakhir, mereka juga membicarakan soal peluang perusahaan-perusahaan nasional Indonesia untuk dapat melantai dan surat utang di Bursa Efek London. "Ini adalah rapat yang sangat konstruktif, dan adalah sebuah kehormatan bagi kami untuk bisa mengunjungi Menteri Keuangan Indonesia hari ini," kata Glen.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

10 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya