2019, Bank Dunia Prediksi Defisit Transaksi Berjalan 2,3 Persen

Jumat, 21 September 2018 06:25 WIB

Impor Migas Turun, Defisit Transaksi Berjalan Membaik

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia memprediksi defisit transaksi berjalan bakal melebar menjadi 2,4 persen dari produk domestik bruto di akhir tahun 2018. "Akan stabil pada 2,3 persen di tahun 2019," kata Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Frederico Gil Sander di The Energy Building, Jakarta, Kamis, 20 September 2018.

Baca: Jokowi: 50 Persen Cukai Rokok untuk Tambal Defisit BPJS Kesehatan

Sander berujar fenomena itu disebabkan antara lain oleh arus keluar pendapatan utama yang lebih rendah diimbangi oleh nilai tukar perdagangan yang lebih lemah. Faktor lainnya adalah permintaan investasi yang terus berlanjut untuk barang modal yang diimpor dan menurunnya pertumbuhan para mitra dagang utama Indonesia.

Dalam laporan perekonomian Indonesia Bank Dunia edisi September 2018, Sander berujar naiknya harga minyak mentah dan berlanjutnya investasi peralatan menyebabkan nilai nominal impor tumbuh lebih cepat ketimbang ekspor. Imbasnya surplus perdagangan barang ikut berkurang.

Perihal impor, ujar Frederico , berkontribusi pada defisit transaksi berjalan menjadi 2,3 persen dari produk domestik bruto di empat triwulan, sampai triwulan ke-2. "Pelebarannya sebesar 1 poin selama satu tahun terakhir ini," katanya.

Berdasarkan laporan perekonomian Indonesia Bank Dunia edisi September 2018, Sander mengatakan sampai triwulan II 2018, investasi langsung bersih alias investasi langsung di Indonesia dikurangi investasi Indonesia di luar negeri, berkurang menjadi 1,7 persen dari produk domestik bruto. "Belum cukup untuk membiayai defisit transaksi berjalan sejak triwulan ke-1 tahun 2018," ujar Sander.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasutionmengatakan pemerintah menargetkan defisit transaksi berjalan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir tahun ini bisa mencapai 2,5 persen. Paling tidak, kata dia, ada di kisaran 2,7 persen.

"Kami harapkan ke arah 2,5 persen. Mungkin enggak 2,5 persen tapi 2,7 (persen) gitu. Tapi paling tidak kami ingin ini turun," katanya seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 4 September 2018.

Menurut Darmin, penurunan ini mungkin sedikit berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. "Betul ada pengaruh, tapi harusnya enggak banyak," ujarnya.

Baca: Rupiah Tak Menguat, Sri Mulyani Salahkan Lifting Minyak

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menuturkan secara fundamental ekonomi Indonesia masih dalam kondisi baik. Kelemahan yang ada saat ini, kata dia, hanyalah defisit transaksi berjalan.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

11 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

21 jam lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

22 jam lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

2 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

2 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

2 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya