Budi Waseso - Enggar Ribut Soal Impor Beras, Peneliti Paparkan Data

Kamis, 20 September 2018 08:25 WIB

ilustrasi beras

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Rusli Abdulah, memaparkan data beras nasional dalam dua versi. Hal tersebut merespons perbedaan pendapat antara Kementerian Pertanian (Menteri Amran) dan Bulog (Budi Waseso) dengan Kementerian Perdagangan (Menteri Enggar).

Baca: Budi Waseso Persoalkan Impor Beras, Enggartiasto Tetap Santai

Rusli mengatakan, berdasarkan hitung-hitungan di atas kertas, Indonesia masih surplus beras 1,42 juta ton.

"Perhitungannya adalah sebagai berikut. Dengan asumsi jumlah penduduk 275 juta orang dan konsumsi beras per kapita sebesar 117 per kilogram, maka konsumsi beras pada 2017 sebesar 32,17 juta ton per tahun. Di sisi lain, produksi beras nasional Indonesia pada 2017 mencapai 33,6 juta ton," katanya saat dihubungi, Kamis, 20 September 2018.

Angka ini, kata Rusli, diperoleh dari luas sawah sekitar 8 juta ton dengan hasil beras per hektare 4,2 ton.

Advertising
Advertising

Baca: Indonesia Tak Perlu Impor Beras hingga Pilpres 2019

Lebih lanjut, Rusli menuturkan stok beras yang saat ini ada di gudang Bulog sebanyak 2,4 juta ton. Menurutnya, beras di gudang Bulog saat ini antara lain terdiri atas 1,3 juta ton beras impor.

"Katakanlah 600 ribu ton stoknya ada di pedagang, rumah tangga, maka kebutuhan satu bulan ke depan aman. Tapi bagaimana dengan kebutuhan Oktober sampai Februari yang merupakan masa non-panen raya?" ujarnya.

Menurut Rusli, hal inilah yang menjadi perdebatan apakah impor atau tidak untuk memenuhi kebutuhan Oktober hingga Februari tahun depan.

"Kembali lagi, data stok beras tidak akurat sehingga perencanaan pemenuhan beras dalam negeri terjadi tarik-menarik," ucapnya.

Pernyataan Rusli itu menanggapi silang pendapat yang dilontarkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di media tentang impor beras. Dirut Bulog mengaku tak setuju dengan keputusan impor beras hingga 2 juta ton di antaranya karena kesulitan mencari tempat untuk menyimpan komoditas tersebut jika telah sampai di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Enggar menegaskan bahwa impor adalah keputusan bersama yang diketok Menteri Koordinator Perekonomian. Soal penyimpanan beras di gudang, menurut dia, bukanlah urusannya. "Enggak tahu saya, bukan urusan kami. Itu kan sudah diputuskan di rapat koordinasi Menko, urusan Bulog," tuturnya.

Pernyataan Enggar itu kemudian ditanggapi Budi Waseso bahwa penyimpanan beras di gudang bukan hanya urusan Bulog, melainkan urusan bersama lembaga pemerintah. Karena itu, Budi berharap semua lembaga pemerintah bisa bersinergi. "Kita kan aparatur negara, jangan saling tuding-tudingan, jangan saling lempar-lemparan, itu pemikiran yang tidak bersinergi," katanya.

Menurut Budi Waseso, jika impor tetap dilakukan, Kementerian Perdagangan harus menyiapkan tempat untuk menyimpan stok beras itu. "Mendag udah komitmen, kan Mendag kantornya siap jadi gudang," ujarnya.

KARTIKA ANGGRAENI

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

9 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

10 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

13 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

26 hari lalu

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso bersyukur dengan disahkannya jajaran Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2023-2028.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

26 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

27 hari lalu

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

28 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya