Selain Soal Gudang, Budi Waseso Sebut Beras Impor Keras dan Pera

Kamis, 20 September 2018 05:52 WIB

Direktur Utama Perum Bulog Komisaris Jenderal purnawirawan, Budi Waseso, usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor wakil presiden, Jakarta, 22 Mei 2018. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan beras yang digelontorkan untuk operasi pasar atau beras sejahtera diprioritaskan hasil serapan dalam negeri. Sebab, beras impor sebanyak 1,4 juta ton yang sudah masuk, ternyata tidak sesuai dengan tipe beras yang disukai masyarakat Indonesia. Sehingga, beras tersebut belum didistribusikan.

Baca: Budi Waseso: Mantan Bos Bulog Jadi Pengkhianat Bangsa

Dalam konferensi pers di Kantor Perum Bulog Jakarta, Rabu, 19 September 2018, Budi Waseso mengungkapkan sejumlah persoalan terkait dengan beras impor. Terdapat sejumlah masalah terkait dengan beras impor, baik yang ditemukan Perum Bulog maupun Kementerian Perdagangan. Berikut ini sebagian masalah tersebut.

Beras Impor Ternyata Keras atau Pera

Berdasarkan hasil evaluasi tim Bulog pimpinan Budi Waseso, beras impor ternyata memiliki jenis beras yang keras dan pera. Ini berbeda dengan kualitas beras dalam negeri yang pulen dan disukai rakyat Indonesia. “Kita punya beras dalam negeri, kenapa pakai beras luar negeri. Saya evaluasi hasil impor yang lalu, ternyata jenis dan rasanya tidak sesuai,” kata Budi Waseso atau akrab disapa Buwas itu.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memeriksa kualitas beras medium Bulog seharga Rp 8.950 per kg saat sidak di Pasar Astanaanyar, Bandung, Jumat, 1 Juni 2018. Pada sidak kali ini, Enggartiasto mendatangi tiga pasar tradisional di Bandung. TEMPO/Prima Mulia

Budi Weseso melanjutkan, jika beras impor didistribusikan sebagai beras operasi pasar atau beras sejahtera masyarakat akan mengeluhkan dan menganggap Bulog menjual beras berkualitas rendah. "Kalau melihat Bulog ingatnya beras raskin. Padahal saat ini sudah berubah, kualitas beras Bulog lebih baik dibanding dengan beras impor.”

Menurut Budi Waseso, hingga akhir Desember 2018 Bulog bakal terus menyerap gabah petani sebanyak 4.000-5.000 ton per hari. Pada masa panen raya, diperkirakan daya serap Bulog bisa 10 ribu sampai 15 ribu ton gabah kering per hari. Sampai saat ini, masih menurut Budi Waseso, Bulog telah menyerap beras dalam negeri sebanyak 1,4 juta ton atau 52,2 persen dari target sebesar 2,72 ton pada akhir 2018.

Seluruh Gudang Bulog Penuh Beras

<!--more-->


Budi Waseso menambahkan, stok cadangan beras Bulog sampai akhir tahun bisa mencapai 3 juta ton dengan perhitungan penyerapan gabah dari petani 4.000 ton per hari. Dengan tambahan penyerapan gabah masa panen pada Januari - Juni 2019, dia meyakini Indonesia tidak perlu impor beras lagi, setidaknya sampai Juni 2019.

Baca: Polemik Impor Beras, Budi Waseso: Kita Harus Berhitung Betul

Menurut Budi Waseso, jika impor beras tetap dilakukan maka Kementerian Perdagangan harus menyiapkan tempat untuk menyimpannya. Alasannya, gudang milik Bulog saat ini sudah penuh dengan stok beras. "Mendag udah komitmen, kantornya siap jadi gudang,” ujar mantan Kepala Bareskrim Polri ini. Z

Budi Waseso menegaskan, Bulog telah berkomitmen bahwa Indonesia tidak memerlukan impor beras karena saat ini stok mencapai 2,4 juta ton. Jumlah tersebut belum termasuk beras impor yang akan masuk pada Oktober sebesar 400 ribu ton, sehingga total stoknya menjadi 2,8 juta ton, atau 2,7 juta ton jika dikurangi dengan kebutuhan beras sejahtera 100 ribu ton.

Soal Kantor Mendag Jadi Gudang Beras

Stok tersebut, kata Budi Waseso, tersimpan di gudang-gudang Bulog dan penuh kapasitasnya. Dia berharap Kantor Kementerian Perdagangan siap dijadikan gudang penyimpanan beras impor. "Jangan urusan gudang, urusan Bulog, harusnya saya dibantu. Pak Buwas butuh gudang, sekian, ini data-datanya, begitu dong. Kalau urusan bayar, itu urusan saya". Budi Waseso lantas melanjutkan, "Itu Menteri Perdagangan sudah komitmen kan, kantornya siap dijadikan gudang ya sudah".

21 ton beras impor impor masuk Banten. TEMPO/Darma Wijaya

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa penyimbangan beras impor dan gudang sepenuhnya tanggung jawab Bulog. Soal impor beras, menurut Enggartiasto, telah diputuskan dalam rapat koordinasi yang melibatkan Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Bulog. "Itu urusan Bulog. Bulog bagian dari pemerintah. Yang ditugaskan impor beras siapa? Bulog, ya sudah," kata Enggartiasto.

Mendag menanggapi santai pernyataan Budi Waseso terkait impor yang belum dibutuhkan dan soal kantornya yang disebut siap dijadikan gudang. "Enggak apa-apa. Jangan diperpanjang. Yang pasti, rapat koordinasi memutuskan jumlah total impor beras 2 juta ton. Itu keputusan rakor, bukan saya," kata Enggartiasto, Rabu, 19 September 2018.

ANTARA

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

8 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

18 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

7 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yakin harga bawang merah akan kembali normal dalam kurun waktu seminggu ke depan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

8 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

8 hari lalu

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkap latar belakang aturan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya