Ratusan Ojek Grab Demo, Tiga Tuntutannya Bernama Trisula Garda

Rabu, 19 September 2018 16:31 WIB

Ratusan pengemudi ojek online Grab konvoi menuju kantor Grab Indonesia, di Gedung Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 19 September 2018. Ketua Presidium Gerakan Aksi Roda Dua atau Garda Igun Wicaksono menyebutkan sebelumnya tarif dasar Rp 1.500 per kilometer, tapi belakangan diturunkan lagi oleh aplikator. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Presidium Gerakan Aksi Roda Dua atau Garda Igun Wicaksono menyampaikan tiga tuntutan dari para pengemudi ojek online Grab kepada manajemen Grab Indonesia. Tiga tuntutan tersebut disuarakan dalam aksi demo yang hari ini dilakukan ratusan pengemudi ojek Grab di depan Kantor Pusat Grab, Gedung Lippo, Kuningan, Jakarta Selatan.

BACA: Ratusan Ojek Online Demo, Tuntut Bos Grab Temui Massa

"Ini trisula garda, itu artinya kami punya tiga tuntutan terhadap manajemen," kata Igun yang juga koordinator aksi saat ditemui di sela-sela demo, Rabu, 19 September 2018. Lokasi persis demo berada di Jalan Perbanas yang terletak di samping Gedung Lippo dan Plaza Setiabudi.

Pertama, kata Igun, para pendemo menuntut agar ada perjanjian kemitraan yang adil dan transparan antara aplikator dengan mitra pengemudi. "Jangan sepihak tapi harusnya melibatkan kami," ucapnya.

Kedua, pendemo menuntut penyesuaian tarif yang dulunya mencapai Rp 3000-4000 per kilometer, namun saat ini hanya Rp 1200 sampai Rp 1500 per kiloneter. "Kami ingin tarif bisa seperti dulu." Alasannya, kata dia, biaya produksi dari jasa Grab selama ini ditanggung oleh mitra pengemudi, mulai dari makan dam minum hingga bensin untuk kendaraan.

Advertising
Advertising

Ketiga, pendemo menuntut dihapuskannya komisi 20 persen yang diterapkan manajemen Grab pada setiap transaksi. 20 persen ini adalah besaran komisi yang diambil perusahaan, sisanya untuk pengemudi. "Kami mohon agar dihilangkan atau setidaknya dikurangi minimal setengahnya," ujar Igun.

BACA: Mahkamah Agung Cabut Aturan Taksi Online, Ini Tanggapan Grab

Menanggapi hal tersebut, Managing Director Grab Ridzki Kramadibrata sebelumnya telah mengatakan tuntutan pengemudi yang ingin menaikkan tarif sampai dua kali lipat justru dapat merugikan pihak pengemudi sendiri. "Menurut saya itu sudah jelas. Semua juga sudah tahu tuntutan menaikkan tarif itu terlalu tinggi. Kami kan memikirkan mitra pengemudi dan penumpang," kata Ridzki di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 18 September 2018.

Dari pantauan Tempo, ratusan pengemudi Grab dengan seragam kerja mulai melakukan aksi sejak pukul 13.30 WIB. Sebanyak 270 aparat kepolisian diturunkan untuk mengamankan jalannya demo. Hingga pukul 15.00 WIB, demo masih terus berlangsung sehingga Jalan Perbanas belum bisa dilalui kendaraan.

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

24 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

24 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

26 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

29 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

32 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

32 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

33 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

33 hari lalu

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

Dari laporan korban dugaan pemerasan oleh sopir taksi online itu, polisi bekerja sama dengan Grab untuk menangkap tersangka MI, 30 tahun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

34 hari lalu

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

Terpopuler: Grab Indonesia evaluasi SOP pelayanan buntut kasus pemerasan, deretan barang mewah dari Harvey Moeis untuk artis Sandra Dewi.

Baca Selengkapnya