Industri Perbankan Naikkan Suku Bunga Deposito

Selasa, 18 September 2018 16:43 WIB

Gubernur BI Perry Warjiyo (dua dari kiri) bersama jajarannya memberikan keterangan kepada wartawan saat Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018. BI juga menaikkan suku bunga deposit facility 25 bps menjadi 4,75 persen dan suku bunga lending facility 25 bps menjadi 6,25 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan bunga deposito perbankan terus berlanjut seiring dengan peningkatan suku bunga acuan dan bunga penjaminan simpanan. Kenaikan beban biaya dana pun tak terhindarkan dengan adanya kenaikan suku bunga tersebut.

Baca: Bunga Deposito Bank Mandiri dan BTN Bakal Dinaikkan

Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sampai dengan akhir Agustus, rata-rata suku bunga deposito rupiah tercatat pada level 4,81%, naik 9 bps dari bulan sebelumnya. Selain itu, rata-rata suku bunga minimum terpantau naik 5 bps menjadi 4,81%.

Di sisi lain, deposito valas mengalami kenaikan rata-rata 8 bps, sedangkan suku bunga rata-rata maksimal dan minimum naik 8 bps dan 13 bps. Kenaikan terjadi secara gradual di semua kelompok bank, tetapi didominasi oleh bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dan IV.

Kenaikan bunga deposito terkonfirmasi dari pelaku industri perbankan. Direktur Utama PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Taswin Zakaria mengatakan,kompetisi likuiditas cukup ketat saat ini. Terlebih lagi, secara aturan bank umum kelompok usaha (BUKU) I & II memang boleh memberikan suku bunga dana lebih tinggi.

Advertising
Advertising

“Tapi sekarang ini Bank BUKU IV juga cukup agresif menawarkan suku bunga tinggi. Bank BUKU III sedikit terjepit posisinya,” ujarnya kepada Bisnis, Senin 17 September 2018.

Menurutnya, hal ini berpengaruh terhadap penyaluran kredit karena suku bunga kredit belum bisa menyesuaikan sepenuhnya. Oleh sebab itu, sambungnya, perseroan memperkuat likuiditas ritel untuk mengimbangi likuiditas institusional yang mahal karena kompetisi.

PT Bank OCBC NISP Tbk. juga mengkerek suku bunga deposito per 10 September 2018. Berdasarkan informasi tertulis yang diterima Bisnis, Senin 17 September 2018, kenaikan counter rate berkisar 25 basis poin (bps) dan 50 bps.

Kenaikan suku bunga deposito paling tinggi adalah yang memiliki tenor 6 bulan dan 1 tahun. Keduanya memberikan imbal jasa kepada nasabah sebesar 5,25%. Simpanan dengan jangka waktu 1 bulan dan 3 bulan menjadi 5%.

Baca: Citibank Naikkan Bunga Deposito Jadi 6,9 Persen

Presiden Direktur PT OCBC NISP Parwati Surjaudaja bahwa keputusan kenaikan bunga deposito tersebut dilakukan seiring dengan sinyal yang telah diberikan oleh regulator. Penyesuaian yang lebih besar pada deposito dengan tenor lebih panjang, lanjutnya, dilakukan sesuai dengan kebutuhan pendanaan perseroan ke depan.

“Kenaikan bunga deposito seiring dengan signal dari regulator. Pertumbuhan DPK tidak serta merta tinggi karena naiknya bunga [deposito], karena kondisi likuiditas cenderung ketat. Adapun, tenor memang ada diversifikasi sesuai kebutuhan pendanaan,” katanya kepada Bisnis.

BISNIS.COM

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

8 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

9 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

9 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

9 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya