Kemenkeu: Kurs Rupiah 2019 Bisa Capai Rp 14.700 per Dolar AS

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 18 September 2018 13:48 WIB

Ilustrasi rupiah. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara melihat adanya potensi nilai tukar rupiah pada 2019 lebih lemah ketimbang asumsi makro RAPBN 2019. Pemerintah sebelumnya menetapkan nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.400 per dolar AS dalam asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2019.

Baca juga: Imbas Sentimen Domestik Negatif Rupiah Diprediksi Melemah

"Bank Indonesia memproyeksikan nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 14.300-14.700, range tersebut mungkin terjadi," ujar Suahasil dalam rapat bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 18 September 2018.

Belakangan, Suahasil melihat nilai tukar rupiah mengalami tekanan sehingga membuat kurs tersungkur di level Rp 14.850-Rp 14.900 per dolar AS meski secara average year-to-date kurs berada di level Rp 13.998 per dolar AS. Secara rata-rata sepanjang tahun, nilai tukar berada di level Rp 14 ribu -Rp 14.100 per dolar AS sampai Desember 2018.

"Namun seharusnya tekanan tahun depan tidak sebesar tahun ini, sehingga kami tetapkan nilai tukar di Rp 14.400 per dolar AS," kata Suahasil.

Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, kurs menyentuh level Rp 14.908 per dolar AS pada Selasa.

Angka tersebut menunjukkan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan sebanyak 49 poin ketimbang Senin, 17 September 2018, yakni Rp 14.859 per dolar AS. Sedangkan berdasarkan RTI Business hari ini pukul 11.14 WIB, kurs mencapai level Rp 14.921 per dolar AS.

Suahasil mengatakan penetapan asumsi nilai tukar sejatinya dipengaruhi oleh kondisi global. "Kondisi global kita rasakan sekali indeks dolar AS meningkat signifikan karena ekonomi AS meningkat. Dolar dikejar orang, dolar kembali ke AS," katanya.

Dampaknya, pertumbuhan global yang kini bertengger di level 3,9 persen berpotensi melemah. Menurut Suahasil, berdasarkan sejumlah laporan, pertumbuhan ekonomi berpotensi menurun ke level 3,7-3,8 persen. "Itulah faktor risiko yang akan dihadapi," ujarnya. Di samping itu, adanya tekanan dari kebijakan Amerika Serikat dan Cina, serta dampak perang dagang, bisa mempengaruhi nilai tukar rupiah. "Ketegangan politik dan iklim juga mempengaruhi."

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

9 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

4 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya