BI: Bila Intervensi Tak Dilakukan Rupiah Turun Sampai 15 Persen

Jumat, 14 September 2018 20:21 WIB

Faktor eksternal bikin nilai tukar rupiah Melemah terhadap dolar AS. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia atau BI, Doddy Budi Waluyo mengatakan bila bank sentral tak melakukan intervensi pasar dan menaikkan suku bunga acuan depresiasi rupiah bisa mencapai angka 15 persen. Karena itu, dia mengatakan, BI akan terus menjalan segala usaha untuk terus menstabilkan nilai tukar.

Baca juga: Moodys Ingatkan Dampak Negatif Jika Rupiah Rerus Melemah

"Kami sudah naikkan suku bunga hingg 125 bps selama 4 bulan terakhir dan intervensi valas besar. Kalau gak ada, depresiasi bisa membesar sampai 10 hingga 15 persen,” kata Dody di Grand Ballroom Kempinski Jakarta, Jumat 14 September 2018.

Adapun menurut data BI, sejak Januari hingga September 2018 atau year to date, rupiah telah melemah sebanyak 7,5-8 persen. Adapun merujuk data RTI, secara year to date, rupiah hingga Jumat, 14 September 2018, telah melemah sebanyak 9,09 persen.

Sementara itu, merujuk pada Jakarta Interbank Spot Dolar Rate atau JISDOR, nilai tukar rupiah kembali melemah pada Jumat, 14 September 2018 menjadi Rp 14.835 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya Rp 14.794. Sedangkan di pasar valas, melansir data RTI, rupiah diperdagangkan berada di level Rp 14.792 per dolar Amerika Serikat hingga pukul 19.00 WIB.

Dodi menjelaskan, untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar, invervensi ganda di pasar valas. Dengan intervensi di pasar valas itu, BI berharap likuiditas bisa terus terjaga. Sedangkan invervensi lain yang bakal dilakukan adalah dengan membeli kembalo Surat Berharga Negara atau SBN yang dilepas oleh investor asing. Dengan cara ini, capital inflow diharapkan bisa terus terjaga.

Selain itu, BI juga masih memiliki opsi untuk menaikkan kembali tingkat suku bunga acuan atau BI 7 Daya Repo Rate demi menjaga stabilitas nilai tukar. Apalagi, hingga akhir tahun, otoritas bank sentral Amerika Serikat atau The Fed berencana menaikan 2 kali lagi suku bunga acuan mereka.

Adapun, kata Dodi, strategi intervensi pasar dan menaikan suku bunga itu merupakan upaya jangka pendek dalam menjaga stabilitas rupiah. Ia berharap, dalam jangka panjang, strategi lain bisa diterapkan melalui peningkatan ekspor dan melalui percepatan pemanfaatan barang substitusi pengganti impor.

"Kebijakan peningkatan pariwisata juga diharapkan bisa menjadi solusi membantu (stabilkan rupiah)," kata Dody.

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

13 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

15 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya