Kurs Rupiah Melemah Lagi, Tersulut Tensi Perang Dagang

Reporter

Antara

Rabu, 12 September 2018 10:57 WIB

Faktor eksternal bikin nilai tukar rupiah Melemah terhadap dolar AS. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar 45 poin menjadi Rp14.866 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.821 per dolar AS. Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa mata uang rupiah kembali dipengaruhi oleh pandangan investor mengenai pasar negara berkembang secara umum, dengan perhatian khusus pada ekonomi Turki, serta meningkatnya tensi ketegangan perang dagang.

Baca: Anwar Nasution Sebut Jumlah Jamaah Haji RI Turut Lemahkan Rupiah

"Berbagai pengaruh eksternal tetap menjadi faktor utama dalam pergerakan nilai tukar rupiah. Investor terus memantau sinyal gejolak lebih lanjut untuk mata uang pasar berkembang," katanya.

Di tengah situasi itu, lanjut dia, investor cenderung menghindari aset berisiko, apalagi Presiden Amerika Serikat Donald Trump menambah tarif kepada Tiongkok. Ia menambahkan indikasi mata uang negara berkembang lainnya seperti rupee India dan rand Afrika Selatan yang melemah terhadap dolar AS dapat menahan sentimen beli terhadap mata uang pasar negara berkembang. "Dari aspek teknis, dolar AS dapat bergerak ke level Rp14.900 per dolar AS," katanya.

Saat dihubungi Rabu pagi, 12 September 2018, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan rupiah masih berpotensi kembali melemah. Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 14.820 - Rp 14.950 per dolar Amerika Serikat.

"Kemungkinan terjadi pelemahan masih besar karena investor mengantisipasi kenaikan Fed rate pada rapat FOMC (Federal Open Market Committee) pada 26 September mendatang," kata Bhima.

Advertising
Advertising

Menurut Bhima ketidakpastian krisis di Turki dan Argentina masih menghantui pelaku pasar, sehingga mencari aset aman, seperti dolar AS. Bhima menilai Posisi Indonesia yang berada di urutan keenam dalam asesmen terbaru Vulnerability Index Bloomberg membuat khawatir dampak krisis menjalar ke Indonesia.

Baca: Kata Ekonom Soal Anwar Nasution Anggap Fundamental Ekonomi Lemah

Dari dalam negeri, kata Bhima kebutuhan impor akan meningkat seiring persiapan memasuki musim libur panjang Natal dan Tahun Baru. "Kebutuhan impor menyebabkan defisit perdagangan melebar dan permintaan dolar naik signfikan sehingga membuat rupiah melemah," ujar Bhima.

ANTARA | HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

7 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

8 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

14 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

3 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

5 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

7 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya