Penjelasan Penggunaan Rupiah Logam Bisa Kendalikan Laju Inflasi

Rabu, 12 September 2018 06:01 WIB

Bocah menunjukkan uang receh yang diperoleh usai tradisi Tumplak Punden, di Kampung Tandang, Semarang, Jateng, 23 October 2014. Tradisi Tumplak Punden adalah adat Jawa yaitu menikahkan anak terakhir dengan memberikan bingkisan kepada semua anaknya dan menyebarkan uang receh untuk cucu-cucunya. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Ambon - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, mengajak masyarakat khususnya pedagang kembali meningkatkan penggunaan uang rupiah logam (koin). Penggunaaan koin ini adalah salah satu upaya Bank Indonesia mengendalikan laju inflasi.

Baca: Respons Sandiaga Uno, Di Medsos Muncul Gerakan 100 Ribu Dapat Apa

Ajakan itu dilakukan dalam aksi peduli uang rupiah koin berlangsung di dua lokasi masing-masing di Lapangan Yos Sudarso dan pasar Jargaria Kota Dobo di Ambon.

Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Maluku Andi Setyo Biwado mengatkan kegiatan ini dilakukan karena masyarakat Kota Dobo enggan bertransaksi menggunakan uang rupiah logam. Karena itu harga barang menjadi naik karena pedagang cenderung melakukan pembulatan harga ke atas.

"Pemerintah Kabupaten Aru dan Bank Indonesia Perwakilan Maluku berupaya melakukan sosialisasi peraturan penggunaanuang rupiah kepada masyarakat," ujarnya di Ambon, Selasa 11 September 2018

Advertising
Advertising

BI Maluku menyediakan modal uang rupiah logam sekitar Rp17 juta dalam program ini. Andi menilai kegiatan ini mendampat sambutan masyarakat Kota Dobo karena banyaknya masyarakat yang menukar uangnya ke uang rupiah logam.

Dia berharap Pemerintah Daerah berkoordinasi baik dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku agar harga kebutuhan pokok di Maluku dapat terjaga stabil. Dengan demikian, inflasi di Maluku akan tetap terjaga rendah dan stabil sampai dengan akhir tahun 2018.

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

12 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

13 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya