Rokhmin Dahuri Usulkan Deregulasi Agar Ekspor Perikanan Naik

Reporter

Antara

Senin, 10 September 2018 15:01 WIB

TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri mengusulkan langkah deregulasi kebijakan dalam rangka meningkatkan ekspor komoditas sektor kelautan dan perikanan.

Baca juga: Anwar Nasution Minta Pemerintah Segera Bertindak Stabilkan Rupiah

"Jika pemerintah melakukan deregulasi, nilai ekspor perikanan bisa kembali masuk dalam daftar 10 penyumbang devisa terbesar di Indonesia, dengan nilai sebesar 5,8 miliar dolar AS, menduduki peringkat ke 9," kata Rokhmin Dahuri dalam rilis, Senin, 10 September 2018.

Rokhmin memaparkan pada saat ini ekspor kelapa sawit dan produk oleochemical adalah penghasil devisa terbesar. Kemudian, lanjutnya, penghasil devisa terbesar lainnya adalah pariwisata, tekstil dan garmen, migas, serta batubara.

Ia mengingatkan bahwa pada 2014 ekspor produk perikanan Indonesia berada pada peringkat ke-6 dari 10 besar penghasil devisa.

Namun, lanjutnya, sejak 2015 hingga 2018, ekspor perikanan tidak masuk lagi pada 10 besar komoditas penghasil devisa Indonesia.

"Turunnya peringkat ekspor perikanan disebabkan anjloknya hasil produksi komoditas tuna, cakalang, kepiting hidup hasil budidaya, kerapu hidup hasil budidaya, udang hasil tangkapan di Arafura," ucapnya.

Menurut dia, anjloknya produksi perikanan disebabkan berbagai regulasi yang kontraproduktif, seperti moratorium perpanjangan izin kapal nelayan yang diimpor secara legal, larangan "transshipment", larangan pengiriman kepiting ukuran tertentu dan betina, dan hambatan akses kapal buyer ikan kerapu hidup hasil budidaya.

Selain deregulasi, ia menyarankan agar dilakukan langkah lainnya yaitu mempercepat proses perizinan dan perpanjangan perizinan. Juga mengembangkan "aquaculture" atau perikanan budi daya yang potensi ekonominya 240 miliar dolar AS per tahun.

Langkah lainnya adalah menerapkan teknologi modern untuk tambak garam sehingga produktivitasnya naik hingga 400 persen dan kualitasnya juga naik agar bisa memasok seluruh kebutuhan garam dapur dan industri dengan target bisa menghemat devisa dari impor garam sebesar 1,4 miliar dolar AS per tahun.

Kemudian, mengoptimalkan kapasitas terpasang industri pengolahan ikan dengan menjamin pasokan bahan baku ikan dari dalam negeri yang potensi tangkapan ikannya 12.5 juta ton per tahun, dengan potensi ekspor sekitar 12 miliar dolar AS per tahun.

Rokhmin berpendapat bahwa jika langkah-langkah itu dijalankan, maka dalam waktu 6 hingga 24 bulan sektor perikanan Indonesia bisa menghasilkan devisa sekitar 5,8 miliar dolar, dan dalam waktu 5 tahun bisa meningkat hingga 52 miliar dolar, serta dalam waktu satu hingga dua dekade bisa meningkat hingga 252 miliar dolar per tahun.

"Devisa sebesar ini ekuivalen dengan 12 kali devisa dari sawit, atau sekitar 164 persen dari APBN RI tahun 2018," ucapnya.

Rokhmin Dakhuri mengemukakan bahwa jika target devisa dari ekspor di sektor perikanan ini tercapai bersamaan dengan meningkatnya devisa dari 10 sektor andalan lainnya maka nilai tukar rupiah bisa lebih kuat dari Singapura, cadangan devisa bisa melampaui Cina, 40 puluh juta lapangan kerja baru bisa dibuka, sehingga kemiskinan menurun drastis, dan daya beli masyarakat meningkat belasan kali lipat.

ANTARA

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

7 jam lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

14 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

5 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

7 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya