Sri Mulyani Bahas Asumsi Makro Ekonomi dengan DPR Hari Ini

Senin, 10 September 2018 12:32 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengunjungi Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition 2018 di jakarta Cinvention Center. 6 September 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar rapat dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat hari ini, Senin, 10 September 2018. Rapat tersebut membahas asumsi ekonomi ekonomi makro RUU APBN Tahun Anggaran 2019.

Baca juga: Kunjungi Museum Macan Sri Mulyani Puji Karya Yayoi Kusama

"Hari ini saya akan menyampaikan asumsi makro ekonomi tahun Anggaran 2019," kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Senin, 10 September 2018.

Adapun dalam situs resmi Kantor Staf Presiden, asumsi dasar ekonomi makro tahun 2019 tercatat, pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp 2.142,5 triliun. Dari jumlah tersebut Rp 1.781,0 triliun diperkirakan diterima dari sektor perpajakan, sebesar Rp 361,1 triliun adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Rp 0,4 triliun yang berasal dari hibah.

Untuk belanja negara, pemerintah merancang pembelanjaan negara hingga mencapai Rp 2.439,7 triliun atau sekitar 15 persen dari Produk Domestik Bruto Indonesia. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat membacakan nota keuangan di gedung DPR pada 16 Agustus 2018.

Ekonomian Indonesia pada 2019 diasumsikan tumbuh pada kisaran 5,3 persen. Sementara inflasi, kata Jokowi, pemerintah akan berupaya mengendalikan inflasi pada rentang 3,5 persen. Nilai tukar rupiah tahun 2019 diperkirakan akan berada di kisaran Rp 14.400 per dolar AS.

Pemerintah juga memperkirakan rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan tahun 2019 berada di kisaran 5,3 persen. Jokowi mengatakan kisaran tersebut diharapkan dapat tercapai melalui upaya mitigasi tekanan ekonomi global yang turut dirasakan banyak negara.

Pada asumsi harga minyak mentah pemerintah memperkirakan pada 2019 berada pada kisaran 70 dolar AS per barel. Sementara lifting minyak bumi diprediksi mencapai 0,75 juta barel per hari dan lifting gas bumi sekitar 1,25 juta barel setara minyak per hari.

Presiden mengatakan, kebijakan fiskal ekspansif dijalankan secara proporsional dan kehati-hatian untuk menjaga kesinambungan fiskal ke depan.

"Hal ini ditunjukkan dengan defisit APBN yang semakin kecil dari 2,59 persen terhadap PDB pada tahun 2015 menjadi sekitar 2,12 persen pada tahun 2018 dan pada tahun 2019 akan diturunkan menjadi 1,84 persen," kata Jokowi.

Perbaikan kebijakan fiskal juga ditunjukkan dengan defisit keseimbangan primer yang pada tahun 2015 mencapai Rp 142,5 triliun, turun menjadi hanya Rp 64,8 triliun pada tahun 2018, dan terus diarahkan lebih rendah lagi menuju defisit Rp 21,7 triliun pada tahun 2019.

Selain Sri Mulyani, rapat dengan Komisi XI juga dihadiri Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara.

Berita terkait

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

9 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

14 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

15 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

20 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

22 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

3 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya