Kurs Rupiah Kembali Menguat, BI: Ini Karunia Allah

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 7 September 2018 17:44 WIB

Seorang lansia menunjukkan sejumlah uang rupiah terbaru setelah menukarnya di loket mobil Bank Indonesia di Pasar Minggu, Jakarta, 21 Desember 2016. Bank Indonesia menurunkan mobil kas keliling untuk melayani penukaran uang rupiah emisi 2016 ke pasar-pasar. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah berakhir menguat pada perdagangan hari ini, Jumat, 7 September 2018. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup dengan penguatan 73 poin atau 0,49 persen ke level Rp 14.820 per dolar Amerika Serikat, setelah pada awal perdagangan dibuka di zona hijau dengan penguatan 45 poin atau 0,3 persen di posisi 14.893.

Baca juga: Rupiah Diprediksi Kembali Menguat terhadap Dolar AS Hari Ini

Adapun pada perdagangan Kamis, 6 September 2018, rupiah ditutup menguat 45 poin atau 0,3 persen ke level Rp 14.893 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp 14.820-14.907 per dolar AS.

Rupiah membukukan kenaikan terbesar di antara mata uang lain di Asia. Menyusul rupiah, rupee India menguat 0,33 persen, peso Filipina naik 0,27 persen, dan won Korea Selatan terapresiasi 0,09 persen.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan penguatan rupiah sebagai hasil dari langkah konkret BI dan pemerintah dalam menurunkan defisit transaksi berjalan. Selain itu, likuiditas valas mulai berjalan sesuai dengan mekanisme pasar.

"Ini karunia Allah untuk kita, rupiahnya stabil menguat. Kita telah melakukan langkah konkret untuk menurunkan defisit transaksi berjalan," ujar Perry, Jumat.

Advertising
Advertising

Dia menggarisbawahi bahwa pemerintah juga telah melakukan sejumlah langkah, seperti kebijakan B20 dan pembatasan impor melalui penyesuaian beberapa pos tarif barang konsumsi, serta beberapa langkah terkait dengan pariwisata yang akan dilakukan.

BI meyakini hal tersebut juga akan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah ke depan. Dalam kesempatan ini, BI mengapresiasi pengusaha yang mempunyai devisa atau valas juga menjual valas.

"Ini menambah supply di pasar dua hari ini, supply demand berlangsung, bagian penting mengenai nilai tukar rupiah yang stabil," ucap Perry.

Penguatan rupiah juga sejalan dengan gerak indeks dolar AS. Indeks yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama ini terpantau melemah 0,09 persen atau 0,09 poin ke level 94,931 pada pukul 17.09.

Sebelumnya, indeks dolar dibuka turun 0,086 poin atau 0,09 persen di level 95,098, setelah pada perdagangan Rabu berakhir melemah 0,27 persen atau 0,255 poin di posisi 95,184.

Dilansir Reuters, pelemahan dolar AS memberikan ruang bagi mata uang emerging markets setelah awal yang buruk pada pekan ini, meskipun masih dihantui ketegangan perdagangan. Pasar emerging market telah bergolak akibat aksi jual yang dimulai dengan krisis ekonomi di Turki dan Argentina. Afrika Selatan, yang secara tak terduga jatuh ke dalam resesi minggu ini, menambah sentimen negatif. Sedangkan investor juga mengamati data tenaga kerja Amerika yang akan dirilis.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

5 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

5 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

7 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya