TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan nilai tukar rupiah akan kembali menguat terhadap dolar AS hari ini, Jumat, 7 September 2018. Bhima memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.820 - Rp 14.870 per dolar Amerika Serikat.
Baca: Efek Rupiah Melemah, Impor Porsche Hingga Ferrari Bakal Distop
"Intervensi Bank Indonesia di pasar sekunder diharapkan bisa meredam pelemahan rupiah," kata Bhima saat dihubungi, Jumat, 7 September 2018.
Bhima menilai sentimen global, seperti krisis Argentina sedikit mereda setelah terjadi dialog yang intens antara Dana Moneter Internasional atau IMF dan pemerintah Argentina terkait dana talangan.
"Harga minyak yang sempat naik pekan lalu dan kembali turun harapannya meringankan defisit neraca migas Indonesia," ujar Bhima.
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 14.891 pada Kamis, 6 September 2018. Angka tersebut menunjukkan penguatan 36 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.927 pada penutupan Rabu, 5 September 2018.
Sedangkan pada 6 September 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.965 dan kurs beli Rp 14.817.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga memperkirakan rupiah hari ini akan melemah. William memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.880 - Rp 15.050 per dolar AS.