Dampak Rupiah Melemah, Pengusaha Tahu Terpaksa Perkecil Ukuran

Jumat, 7 September 2018 15:43 WIB

Pekerja memotong tahu yang dibuat dengan menggunakan bahan baku kedelai impor di pabrik tahu rumahan di Jakarta, 10 Juni 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen tahu di Cibuntu, Kota Bandung, harus rela memperkecil ukuran tahu akibat terdampak pelemahan rupiah atas dolar yang pada Jumat 7 September 2018 pagi ini mencapai Rp14.881/dolar AS.

Baca juga: Rupiah Diprediksi Kembali Menguat terhadap Dolar AS Hari Ini

Pelemahan rupiah terhadap dolar berdampak pada harga kedelai yang ikut merangkak naik, terlebih hingga kini Indonesia masih mengimport kedelai.

"Harga kedelai naik Rp76.000 sampai 77.000,menyusul harga awalnya Rp68.000 per Kg. Kemarin sempat berfluktuasi, hanya turun Rp50," ujar salah satu pemilik pabrik tahu Cibuntu, Iis Nata, ditemui di Cibuntu, Jumat 7 September 2018.

Dengan naiknya harga kedelai sebagai bahan utama produksi tahu, produsen dibuat galau. Ada beberapa opsi yang bisa mereka lakukan yakni menaikkan harga, pengurangan produksi, hingga memperkecil ukuran.

Bagi Iis, menaikkan harga merupakan pilihan yang sulit. Agar tetap mendapat keuntungan serta usahanya tetap berjalan.

Ia lebih memilih mengurangi produksi dan mengurangi ukuran tahu.

Menurut dia, tahu hasil produksinya biasa dibeli para pedagang dari sejumlah pasar tradisional di Bandung dan sekitarnya dengan cara pembayaran dilakukan setelah tahu habis terjual ke konsumen "Ya mau gimana lagi, kalau harganya dinaikkan komplainnya banyak," katanya.

Ia menjelaskan, sebelum rupiah melemah dalam satu kali produksi usaha pabrik tahu miliknya bisa menghabiskan 800 Kg hingga satu ton kedelai. Namun beberapa hari terakhir ia hanya mampu sekitar 500 Kg.

Pengurangan ini juga berdampak pada keuntungan yang diperoleh. Bahkan ia menyebut keuntungan menurun hingga 50 persen. "Hampir 50 persen keuntungan kita berkurang," kata IIS.

Dia berharap, nilai tukar rupiah atas dolar kembali stabil dalam waktu cepat,sehingga produksi tahu kembali normal dan produsen hingga pedagang tidak kembali dipusingkan. "Satu papan (tahu) tetap 35 ribu,tetapi keuntungan kita dikurangi. Permintaan juga menurun sekarang sudah rata-rata menangis," kata Iis.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

5 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

5 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

7 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya