Net Sell Asing Rp 1,9 T, BEI: Investor Percaya Fundamental RI

Kamis, 6 September 2018 12:27 WIB

Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Solo - Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan investor asing masih percaya terhadap kondisi perekonomian di Indonesia di tengah pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). "Memang indeks tertekan dengan adanya pelemahan rupiah ini. Yang sebelumnya IHSG di posisi 6.000 saat ini turun hingga penutupan kemarin 5.600," kata Kepala BEI Surakarta M. Wira Adibrata di Solo, Kamis, 6 September 2018.

Baca: Kurs Rupiah Kian Jeblok, BEI: Kita Tidak Sedang dalam Krisis

Wira menjelaskan, ada sisi positif yang bisa dilihat, yaitu meski ekonomi dalam negeri melemah, investor asing masih masuk. "Memang kalau dilihat kemarin net sell investor asing Rp 1,9 triliun. Tetapi dari transaksi yang kami lihat, investor asing beberapa kali masuk," ucapnya.

Artinya, kata Wira, para investor asing masih percaya terhadap perusahaan di Indonesia. "Mereka percaya fundamental ekonomi Indonesia. Ini momentum mereka masuk ke pasar. Jika sebelumnya dengan 1 dolar AS hanya bisa beli sedikit, saat ini mereka makin gede dapatnya," tuturnya.

Lebih jauh, Wira menyebutkan, selama ini rata-rata transaksi harian di kisaran Rp 6-7 triliun. Adapun lebih dari separuh atau 51 persen di antaranya merupakan transaksi investor dalam negeri, sedangkan sisanya adalah investor asing.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Wira tidak memungkiri saat ini kondisi perekonomian di dalam negeri cukup berat. Meski begitu, kabar baiknya, pelemahan ini tidak hanya terjadi Indonesia, tapi juga di banyak negara lain. "Bahkan secara makro pelemahan ekonomi malah kita tidak masuk di daftar negara-negara dengan pelemahan ekonomi terparah," katanya.

Terkait dengan hal itu, Wita menilai pemerintah, dalam hal ini Bank Indonesia (BI), sudah melakukan langkah tepat dengan menaikkan seven-day reverse repo rate atau suku bunga acuan dari 5,25 persen menjadi 5,5 persen. "Kenaikan suku bunga acuan ini sudah relevan dengan kondisi perekonomian saat ini. Kalau tidak dinaikkan, akan lebih parah lagi rupiahnya," katanya.

Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo menilai tren pelemahan nilai tukar rupiah belakangan ini tak semata-mata mencerminkan kondisi perekonomian dalam negeri. Pelemahan kurs rupiah hingga mendekati level Rp 15 ribu per dolar AS hari ini, menurut Laksono, juga terjadi pada mata uang negara lain.

Terlebih, menurut Laksono, karena pelemahan nilai tukar rupiah tidak linear dengan yang terjadi di pasar saham. "Kita serahkan kepada investor, kita tidak sedang dalam kondisi krisis," kata Laksono, Selasa, 4 September 2018.

Baca: BEI: Fundamental Pasar Modal Menunjukkan Perbaikan

Laksono menjelaskan, BEI juga menilai fundamental pasar modal dalam negeri menunjukkan perbaikan seiring dengan laporan keuangan perusahaan publik atau emiten yang mengalami perbaikan. "Kalau kami lihat, laporan keuangan perusahaan publik periode Juni semua menunjukkan perbaikan, itu juga menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia yang bagus," ujarnya.

ANTARA

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

2 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

2 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya