Prabowo Kritik Soal Utang, JK: Yang Penting Kita Bisa Bayar

Selasa, 4 September 2018 16:57 WIB

Wapres Jusuf Kalla (kanan) menerima kunjungan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Istana Wapres, Jakarta, 21 Oktober 2014. Kunjungan Prabowo tersebut untuk silaturahmi dan mengucapkan selamat kepada Wapres. ANTARA/HO/Setwapres- Samsu Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menjawab tudingan calon presiden Prabowo Subianto yang menyebut utang luar negeri naik Rp 1 triliun per hari. "Kita tidak hitung per hari. Kita hitung tahunan gitu, kan," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 4 September 2018.

Baca: Prabowo Bandingkan Kerja Pemerintah Indonesia dengan Cina dan Jepang

JK bahkan menyebut tak tertutup kemungkinan utang luar negeri terus bertambah. "Ada tambahan Rp 200 triliun, ada mungkin Rp 300 triliun. Selama kita bisa bayar, bukan urusan triliunnya. Bisa bayar tidak? Kita bisa bayar," katanya.

Lebih jauh JK menyatakan keyakinannya bahwa pemerintah Indonesia masih mampu membayar utang tersebut. Hal ini berbeda bila dibandingkan dengan negara seperti Venezuela dan Argentina.

Lagi pula, kata JK, negara mana pun yang ingin membangun negaranya pasti membutuhkan dana. Kebutuhan dana itu didapat dengan meminjam, meski dengan cara yang berbeda-beda. "Amerika juga minjam, tapi minjamnya dengan cara cetak duit. Kalau Jepang minjamnya ambil dari dana pensiun. Kalau kita, karena kita tidak cetak duit terlalu banyak karena tidak laku di luar negeri, maka kita minjam dari World Bank dari perbankan-perbankan, itu biasa saja," kata dia.

Advertising
Advertising

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebelumnya mengkritik pengelolaan utang luar negeri yang dilakukan pemerintah saat ini. Ia menilai utang Indonesia kian hari kian bertambah. "Utang pemerintah kita naik terus. Sekarang hitungannya naiknya Rp 1 triliun tiap hari," ucap Prabowo dalam acara bedah buku di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 1 September 2018.

Utang yang dianggap Prabowo semakin naik itu membuat ketimpangan antara orang kaya dan orang miskin di Indonesia. Jika keadaan ini terus-menerus tak diperbaiki, kata Prabowo, Indonesia bisa menjadi negara miskin.

Baca: PR Ekonomi Jokowi dan Prabowo: dari Harga Telur hingga Dolar AS

Prabowo bahkan menyebut pertumbuhan ekonomi yang tidak naik membuat negara Indonesia terancam negara miskin selamanya. "Ya bener ada orang Indonesia yang kaya-raya. Di Indonesia, 40 orang terkaya kekayaannya 584 ribu kali rata-rata orang Indonesia," kata Prabowo akhir pekan lalu.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

42 menit lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

3 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

4 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

14 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

15 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

15 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

16 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

19 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

20 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya