Ekonom Bank Mandiri Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5,16 Persen

Kamis, 30 Agustus 2018 19:03 WIB

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Anton Gunawan seusai Seminar Nasional Apakah Perekonomian Indonesia Melambat? di Hotel Borobudur, Jakarta, 14 Agustus 2017. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom Bank Mandiri, Anton Gunawan memprediksi pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun 2018 hanya mencapai 5,16 persen. Anton mengatakan sampai pada akhir tahun nanti pertumbuhan ekonomi masih akan melambat karena kenaikan suku bunga acuan dan rasio pendapatan lebih besar dibandingkan belanja pemerintah.

Baca: Gerindra dan PKS Tagih Janji Jokowi Soal Pertumbuhan Ekonomi

"Harga komoditas di pasar global yang masih cenderung flat baik CPO, batu bara maupun karet juga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," kata Anton saat mengelar konferensi pers hasil penelitian Tim Riset Bank Mandiri di Gedung Plaza Mandiri, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Agustus 2018.

Adapun hasil rilis yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2018 mencapai 5,27 persen. Jumlah ini naik sebesar 4,1 persen dibandingkan pada kuartal pertama 2018. Sedangkan secara kumulatif pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17 persen hingga Juni 2018. Outlook pemerintah hingga akhir tahun pertumbuhan berada di posisi 5,4 persen.

Anton berujar hingga akhir tahun, inflasi diprediksi berada pada posisi 3,6 persen. Atau naik 0,1 persen dibandingkan outlook pemerintah 2018. Angka itu juga naik jika dibandingkan rilis inflasi BPS secara year on year sebesar 3,12 persen pada Juni 2018.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada akhir tahun diprediksi akan berada pada level Rp 16.650. Atau diprediksi masih akan berada pada level Rp 14.635 - Rp 14.650 per dolar Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Adapun merujuk pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Kamis, 30 Agustus 2018 nilai rupiah berapa pada Rp 16.655 per dolar. Sedangkan di pasar valas, nilai tukar rupiah telah berada pada angka Rp 14.711 per dolar hingga pukul 17.30. WIB.

Anton melanjutkan, dari tingkat suku bunga diprediksi Bank Indonesia masih akan mengeluarkan kebijakan untuk menaikan satu kali lagi tingkat suku bunga. Sehingga sampai pada akhir tahun suku bunga BI 7 Days Repo Rate akan berada pada level 6 persen.

Anton mengatakan, pertumbuhan domestik tersebut masih sejalan dengan tren ekonomi global yang masih terus flat atau melambat. Terutama merujuk pada pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (1,9-2,9 persen) dan China (6-6,5 persen) yang diprediksi masih akan melambat hingga tahun 2023.

Selain itu, dari sisi suku bunga, naiknya suku bunga global juga menjadi salah satu sebab mengapa ekonomi negara emerging market seperti Indonesia masih cenderung tertahan. Selain itu, perang dagang yang kini masih terjadi antara Amerika Serikat dengan China dan negara lain juga ikut mengancam pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun.

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

7 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

11 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

3 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya