OJK Optimistis Pertemuan IMF - World Bank Rangsang Kredit di Bali

Reporter

Antara

Kamis, 30 Agustus 2018 07:42 WIB

(ki-ka) Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur BI Agus Martowardojo memukul tifa bersama saat membuka Konferensi Internasional Tingkat Tinggi di Jakarta, 27 Februari 2018. Konferensi bertema Models in a Changing Global Landscape itu yang merupakan rangkaian dari IMF-World Bank Annual Meetings 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan atau OJK optimistis Pertemuan IMF - World Bank di Bali akan merangsang penyaluran kredit di wilayahnya. Hal ini mengingat pertumbuhan kredit selama semester pertama 2018 lebih rendah dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.

BACA: Menjelang IMF-World Bank, Arus Lalu Lintas Bali Akan Direkayasa

"Sampai akhir tahun ini kami optimistis penyaluran kredit tumbuh 10 persen," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah di Denpasar, Kamis, 30 Agustus 2018. Menurut Hizbullah, realisasi penyaluran kredit di Bali selama semester pertama tahun ini atau periode Januari-Juni tahun 2018 mencapai Rp83,9 triliun atau tumbuh 4,44 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Meski terjadi pertumbuhan, namun tahun lalu, Hizbullah mencatat pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 6,05 persen. Dia menjelaskan pertemuan akbar tersebut diharapkan mendorong pelaku usaha melakukan ekspansi atau perluasan bisnis sehingga mereka akan melirik pembiayaan di lembaga jasa keuangan.

BACA:Menjelang IMF-World Bank, Luhut Pastikan Kondisi Bali Aman

OJK mencatat tiga sektor utama penerima kredit di Bali semester pertama tahun ini yakni bukan lapangan usaha terkait kredit konsumtif dan terkait penyediaan kredit pemilikan rumah sebesar 38,06 persen. Selain itu sektor perdagangan besar dan eceran 31,62 persen serta penyediaan akomodasi, makan dan minum mencapai 8,9 persen.

Berdasarkan penggunaan kredit, sebagian besar dimanfaatkan sektor produktif sebesar 61,25 persen yang terdiri dari modal kerja 39,67 persen dan kredit investasi sebesar 21,58 persen. Walau menginginkan terjadi pertumbuhan realisasi kredit namun, Hizbullah tetap mengingatkan perbankan untuk berhati-hati sebelum mencairkan pembiayaan kepada calon debitur. Upaya itu dilakukan untuk menekan angka kredit bermasalah atau "non performing loan" atau NPL.

Selama per Juni 2018, OJK mencatat NPL di Bali mencapai 3,73 persen atau meningkat dibandingkan posisi Desember 2017 yang mencapai 3,42 persen. Apabila dirinci, kredit bermasalah paling tinggi pada sektor pertambangan dan penggalian pasir mencapai 10,72 persen dan kegiatan usaha yang belum jelas batasannya atau konsumtif sebesar 8,83 persen.

NPL tertinggi ketiga terkait jasa perorangan yang melayani rumah tangga sebesar 7,7 persen.

Pertemuan tahunan IMF - World Bank dijadwalkan berlangsung di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, 8-14 Oktober 2018, yang rencananya dihadiri sekitar 15 ribu orang delegasi dari 189 negara di dunia. Delegasi itu di antaranya sejumlah kepala negara, menteri keuangan, gubernur bank sentral, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, praktisi hingga media.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

30 menit lalu

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

Pemerintah Bali bersama Panitia World Water Forum ke-10 dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjalankan upacara Segara Kerthi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

37 menit lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

9 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

10 jam lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya

OJK Sebut belum Terima Permohonan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

11 jam lalu

OJK Sebut belum Terima Permohonan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan belum menerima permohonan merger BTN Syariah dan Bank Muamalat.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Alasan Kredit Macet di BPR

11 jam lalu

OJK Ungkap Alasan Kredit Macet di BPR

OJK mengungkap alasan yang menyebabkan angka kredit macet yang tinggi pada Bank Perekonomian Rakyat (BPR).

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Empat Kebijakan Strategis POJK Baru tentang BPR dan BPRS

11 jam lalu

OJK Ungkap Empat Kebijakan Strategis POJK Baru tentang BPR dan BPRS

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK ungkap kebijakan strategis POJK baru tentang BPR dan BPRS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

12 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

13 jam lalu

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

Bagaimana kelanjutan rencana merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat, ketika OJK belum memproses dan MUI menolaknya?

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

15 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya