Fintech Lending Terus Tumbuh, Indef: Bisa Serap 215.433 Tenaga Kerja

Selasa, 28 Agustus 2018 14:34 WIB

Ilustrasi belanja online Ramadan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan financial technology atau fintech peer to peer atau P2P lending yang terus tumbuh mampu mendukung penyerapan tenaga kerja. Menurut Bhima, dari hasil kajian yang dilakukan pertumbuhan fintech tersebut mampu menyerap hingga menyumbang penyerapan tenaga kerja sebesar 215.433 orang.

BACA: Bank Mandiri Berharap Regulasi untuk Bank dan Fintech Setara

"Penyerapan tenaga kerja tidak hanya dari sektor-sektor tersier namun sektor primer seperti pertanian juga mengalami penyerapan tenaga kerja yang cukup besar sekitar 9.000 orang," kata Bhima di Satrio Tower, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 28 Agustus 2018.

Adapun pernyataan itu didasarkan atas kajian yang dilakukan oleh Indef bekerjasama dengan Asosiasi Financial Technology Indonesia atau Aftech. Dalam kajian itu, Indef menyigi mengenai dampak pertumbuhan fintech bagi perekonomian secara makro. Metode penelitian ini menggunakan menggunakan analisis lnput-Output dengan menggunakan data yang digunakan berasal dari data milik Otoritas Jasa Keuangan atau OJK dan Aftech.

BACA: Coldwell Banker: Waspadai Risiko Fintech Danai Sektor Properti

Advertising
Advertising

Merujuk data OJK hingga semester pertama 2018 kemarin penyaluran kredit oleh fintech P2P menembus Rp 7,64 triliun. Jumlah ini bertambah secara agregat jika dibandingkan pada 2015 yang baru mencapai Rp 200 miliar. Adapun hingga kini telah ada 66 fintech yang terdaftar dan 1 fintech yang telah berizin dengan 1,47 juta jumlah peminjam.

Bima berujar pengembangan fintech bakal memberikan banyak pekerjaan baru yang berkaitan erat dengan fintech. Misalnya dari jasa perbankan, diprediksi akan bertambah karena saat ini beberapa bank juga tengah mengembangkan fintech. Pembuatan jasa aplikasi juga akan meningkat seiring dengan peningkatan permintaan pembuatan.

Kemudian, Bhima juga mengatakan dari sisi dunia usaha, pertumbuhan fintech lending juga memberi kompensasi berbentuk gaji dan upah mampu meningkat. Dari hasil penelitian, diperkirakan peningkatan bisa mencalai sebesar Rp 4,56 triliun.

"Dengan sektor yang mengalami kenaikan adalah sektor perdagangan, keuangan, dan asuransi. Sebab ketiga sektor ini mempunyai peran langsung dalam pengembangan fintech," kata Bhima.

Karena itu, Bhima melanjutkan, dari hasil kajian juga terungkap bahwa pertumbuhan fintech mampu mendongkrak konsumsi rumah tangga hingga Rp 8,94 triliun. Sedangkan bagi Produk Domestik Bruto atau PDB pertumbuhan fintech bisa menyumbang sebesar Rp25,97 triliun baik secara langsung maupun tidak langsung.

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

5 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

12 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

13 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

14 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

39 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

40 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

40 hari lalu

OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

OJK menerbitkan POJK 3/2024 tentang Penyelenggaraan IInovasi Teknologi Sektor Keuangan yang menyasar aset kripto.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

42 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

44 hari lalu

Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

Fintech lending UKU memprediksi kenaikan pengajuan pinjaman selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

44 hari lalu

AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.

Baca Selengkapnya