Menteri Rini Ajak BUMN Ikut Danai Program Papua Terang PLN

Reporter

Antara

Editor

Anisa Luciana

Jumat, 24 Agustus 2018 11:43 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meninjau lokasi Tunnel 1 Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Halim, Jakarta Timur, 2 Mei 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan dalam merealisasikan program Papua Terang yang menjadi tanggung jawab PLN, dalam hal pendanaannya akan melibatkan perusahaan BUMN lainnya agar program tersebut bisa cepat terealisasi.

Baca juga: Menteri BUMN Resmikan 3 Infrastruktur Listrik di Jayapura

"Biaya ini kan cukup mahal, kalau dilihat daerahnya untuk membawa alat saja biayanya mahal, jadi seringkali anggarannya tidak ada di PLN, jadi yang kita lakukan membuat sponsorship atau CSR dengan perusahaan-perusahaan BUMN lain agar ini bisa dilakukan secepatnya," ujar Rini di Jayapura, Papua, Jumat, 24 Agustus 2018.

Rini menegaskan, masyarakat yang lokasinya hingga kini belum terjangkau jaringan kelistrikan sangat membutuhkan hal tersebut untuk dapat meningkatkan taraf hidup keluarganya. Dengan listrik, bisa ada penerangan dan banyak hal bisa dilakukan.

"Kalau kita menunggu anggaran (PLN) mungkin baru bisa dilakukan tahun depan, sedangkan melihat keadaannya mereka membutuhkan (listrik) dengan cepat, jadi saya katakan, sudahlah kita BUMN bersama-sama bersinergi bagaimana kita bisa lebih cepat menerangi desa-desa yang sudah didatangi Tim Ekspedisi Papua Terang," katanya.

Advertising
Advertising

Rini Soemarno yang datang ke Jayapura pada Jumat pagi, 24 Agustus 2018, dengan membawa beberapa direksi perusahaan BUMN menjelaskan, untuk memberikan penerangan di daerah yang belum ada jaringan kelistrikan memerlukan solusi jangka pendek dan jangka panjang.

Baca juga: Rini Soemarno: Masih Ada Proyek PLN dan Pertamina yang Berlanjut

Menurut dia, bila lokasi desa-desa yang dimaksud lokasinya terlalu jauh dengan jaringan kelistrikan PLN terdekat, maka untuk menyambung kabel transmisi itu tidak mungkin karena biayanya terlalu mahal.

"Jadi yang kita lihat bahwa tiap desa itu harus bisa dilistriki, karena itu perlu dilakukan survei (untuk menentukan) sebetulnya tipe mesin apa yang dibutuhkan di sana sehingga tidak tergantung dengan bahan bakar minyak," kata Rini.

Rini mengatakan pihaknya punya solusi cepat dan jangka panjang. Mungkin solusi cepatnya yakni panel surya karena di beberapa titik pasti dapat matahari. Tetapi panel surya ini bergantung pada jumlah sinar matahari yang ada. Solusi permanen adalah biomassa, hydro power, ataupun angin.

Rini menyebut, setelah hasil ekspedisi didalami, mungkin dalam waktu dua bulan PLN dan Tim Ekspedisi Papua Terang sudah memiliki solusi cepat untuk menerangi desa-desa di Papua. "Pemasangan listrik pertama dan kedua saya akan datang lagi, kalau perlu direksi-direksi BUMN juga ikut," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

26 menit lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

3 jam lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

4 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

5 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

8 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

9 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

9 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

23 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya