TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pada Jumat siang, 24 Agustus 2018, meresmikan tiga infrastruktur listrik yang ada di Jayapura, Papua, yaitu Gardu Induk (GI) 150 kilovolt (Kv) Jayapura, GI 150 kV Holtekamp, dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Holtekamp-Jayapura.
Baca juga: Subsidi BBM, Elpiji dan Listrik di 2019 Turun Menjadi Rp 156,5 T
Rini menjelaskan, ketiga infrastruktur ini akan menyalurkan listrik yang dihasilkan pembangkit sehingga semakin banyak warga Papua yang bisa menikmati listrik dan pada akhirnya bisa mendongkrak kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
"Keberadaan infrastruktur ini sangat penting bagi penyaluran listrik di wilayah ini, jadi pemerintah tentu sangat mendukung dan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan PLN," ujar Rini.
Rini menekankan, PLN sebagai perusahaan BUMN yang bertanggung jawab bagi kelistrikan di Tanah Air, harus terus meningkatkan perbaikan infrastruktur kelistrikan karena hal tersebut merupakan kebutuhan dasar masyarakat.
Menurut Rini, semakin handalnya listrik di Jayapura bisa menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru dan memudahkan investor yang ingin berinvestasi di Papua.
Baca juga: Warga Tidak Mampu Dapat Diskon 50 Persen Penyambungan Listrik
Sementara itu, Direktur Bisnis PLN Regional Maluku-Papua Ahmad Rofiq menyebut tiga infrastruktur yang baru diresmikan tersebut merupakan sistem 150 kV pertama di Papua.
Kemudian mengenai pengoperasian dua gardu induk dan SUTT 150 KV, bisa mengoptimalkan pengoperasian pembangkit listrik tenaga gas (PLTMG) Jayapura.
Menurut Ahmad Rofiq, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMGP) Jayapura hanya dapat memproduksi listrik sebesar 30 megawatt (MW) karena jaringan transmisi dan distribusi yang menyalurkan listrik ke warga masih belum siap, padahal kemampuan pembangkitnya bisa melebihi angka tersebut.
"Dengan peningkatan kapasitas infrastruktur penyaluran ini, listrik dari PLTMG Jayapura dapat disalurkan secara penuh, yaitu sebesar 50 MW," katanya.
ANTARA