Cina Jamin Kerja Sama Belt and Road Initiative Tidak Rugikan RI

Jumat, 24 Agustus 2018 11:08 WIB

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping sebelum melakkan pertemuan dalam Belt and Road Forum For International Cooperation di Aula Besar Rakyat di Beijing, China, 14 Mei 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Beijing - Cina menjamin Indonesia tidak akan rugi terlibat dalam China One Belt and Road Initiative. “Investasi besar kami ini akan sangat menguntungkan kedua negara. Proyek kami bakal bisa mengatasi kemacetan di Jakarta,” kata Kepala Pakar Ekonomi China Center for International Economic Exchanges di Beijing, Rabu, 22 Agustus 2018, Chen Wenling.

Baca: Krisis Turki, Ini Dampaknya ke Negara yang Berutang Besar ke Cina

Terkait kekhawatiran sebagian masyarakat Indonesia yang menyatakan proyek kerja sama ini bakal menggerus banyak dana dan menambah utang Indonesia, Wenling mengaku bisa memahaminya. “Setiap pinjaman itu berisiko,” ujarnya. Pernyataan Wenling merujuk Cina memenangkan tender proyek pembangunan kapal cepat Jakarta- Bandung pada Oktober 2015 lalu.

Tak hanya itu, kata Wenling, banyak negara terpengaruh dengan Amerika Serikat yang menuding Cina memiliki agenda ingin menguasai negara-negara di dunia. “Padahal Amerika tidak punya hak menyalahkan Cina. Kami tidak punya keinginan memimpin dunia.”

Baca: Bukan Cina, Ini Negara Pemberi Utang Terbesar ke RI

Advertising
Advertising

Menurut Wenling, Cina mempunyai investasi infrastruktur misalnya di India, Indonesia, Jepang, Filipina, Rusia, Kazakhstan, dan Pakistan. “Sudah ada 65 negara yang menyatakan bergabung sejak Belt and Road Initiative ini dilontarkan Presiden Cina, Xi Jinping saat berkunjung ke Indonesia pada 2013,” kata dia.

Wenling menyatakan, negaranya banyak menggunakan pendekatan dialog dalam membangun kerja sama Belt and Road Initiative ini. “Kami ingin semua gembira dengan perjanjian ini.”

Sebelumnya diberitakan krisis mata uang Turki diperkirakan bakal berimbas pada masalah keuangan negara-negara berkembang di Asia. Khususnya bagi negara yang telah mengambil pinjaman besar untuk proyek-proyek infrastruktur di bawah jalur sutera modern yang diinisiasi Cina, One Belt and Road Initiative.

Pasalnya, krisis mata uang Lira memaksa negara-negara Asia untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga untuk menopang mata uang mereka, tak terkecuali di Indonesia. "Krisis ini juga menambah biaya pembayaran utang yang melemahkan stabilitas keuangan," seperti dilansir dari laporan The Center for Global Development yang dikutip oleh Nikkei Asian Review, Selasa, 21 Agustus 2018.

The Center for Global Development, yang merupakan lembaga think tank Amerika Serikat, menyebutkan pinjaman dari Cina, menurut laporan itu, membantu negara-negara berkembang untuk perbaikan dan peningkatan infrastruktur yang mereka butuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Namun biaya pembayaran utang yang berat mengancam dan merusak stabilitas keuangan negara berkembang tersebut.

KARTIKA ANGGRAENI

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

14 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

23 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya