Usai Gempa Lombok, Kominfo Kirim 3 Telepon Satelit Tambahan

Senin, 20 Agustus 2018 10:42 WIB

Pengungsi korban gempa bumi menjemur sisa nasi di tempat pengungsian di Desa Kayangan, Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 11 Agustus 2018. Gempa bumi berkekuatan 7 skala Richter ini terjadi pada Ahad, 5 Agustus 2018. ANTARA/Zabur Karuru.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan mengirimkan 34 telepon satelit tambahan usai gempa Lombok yang terjadi semalam. "Saat ini ada 16 telepon satelit yang sudah operasional digunakan di Lombok. Sehingga total akan ada 50 set telepon yang digunakan," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Senin, 20 Agustus 2018.

Baca: Gempa Lombok, Kementerian PUPR Kirim Tim Data Jalan dan Jembatan

Rudiantara menyebut penambahan telepon satelit diperlukan untuk menunjang kebutuhan koordinasi di lapangan. Telepon satelit tersebut nantinya akan didistribusikan melalui Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Kelas II di Mataram, Nusa Tenggara Barat. "Telepon satelit dapat terus digunakan baik kondisi maupun juga pulsa sehingga dapat memberikan kemudahan dalam koordinasi di lapangan."

Seperti diketahui, melalui akun Twitter-nya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa semalam bukanlah gempa susulan dari aktivitas gempa dua pekan lalu. Gempa semalam merupakan aktivitas gempa baru dengan kekuatan 6,9 skala Richter yang bersumber dari Sesar Naik Flores.

Baca: Gempa Lombok, OJK Pantau Industri Jasa Keuangan di NTB

Advertising
Advertising

Dari aktivitas gempa ini, wilayah yang paling terdampak yakni Lombok Timur dan Lombok Utara. "BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) melaporkan gempa 6,9 SR, bukan 7 SR yang terjadi pada 19 Agustus 2018 pukul 21:56 WIB adalah aktivitas gempa baru," kata Sutopo.

Sebelumnya pada akhir bulan Juli lalu gempa Lombok telah berdampak pada layanan komunikasi di sejumlah daerah sekitar Lombok, Bali, dan Sumbawa. Sedikitnya ada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sembalun, dan Kecamatan Bayan, yang terdampak gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter (SR) tersebut.

Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Noor Iza, menyebutkan layanan komunikasi terganggu sebagai imbas terputusnya aliran listrik di daerah-daerah itu. "Dari hasil laporan sejumlah operator telekomunikasi mengenai kondisi jaringan telekomunikasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyampaikan kondisi layanan telekomunikasi di kawasan terdampak, yaitu Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sembalun, dan Kecamatan Bayan," ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers, Ahad, 29 Juli 2018.

BISNIS

Berita terkait

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

1 jam lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

1 jam lalu

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

Indonesia akan mempelajari publisher rights langsung dari Australia, negara yang berpengalaman mengatur hubungan pers dan platform digital.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 jam lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

7 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

11 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

3 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

3 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya