Menperin Airlangga Hartarto: Sektor Hilir Kuasai 78 Persen Ekspor

Sabtu, 18 Agustus 2018 12:23 WIB

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan antisipasi pemerintah menghadapi ancaman perang dagang AS, seusai rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 9 Juli 2018. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengklaim kontribusi industri manufaktur atau pengolahan terus mendominasi keseluruhan nilai ekspor Indonesia. Jika tren ini berlanjut, kata Airlangga, maka efek lanjutannya pada penerimaan devisa negara dan penyerapan tenaga kerja yang terus meningkat ke depannya.

Baca juga: Kemenperin: Revolusi Industri 4.0 Perlu Dua Hal Ini

“Hingga 2017, produk hilir dalam manufaktur mendominasi sebesar 78 persen, sisanya produk hulu sebesar 22 persen,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 18 Agustus 2018. " Ini sejalan dengan upaya untuk mentransformasi ekonomi menuju negara yang berbasis industri."

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa secara kumulatif, nilai ekspor tahunan Indonesia pada 2017 mencapai US$ 168,73 miliar atau setara Rp 2.429 triliun dengan kurs Rp 14.400 per dollar. Dengan demikian, sektor manufaktur telah menyumbang ekspor Indonesia hingga Rp 1.941 triliun.

Adapun secara akumulatif pada Januari hingga Juni 2018, pertumbuhan industri manufaktur telah mencapai US$ 63,01 miliar. Nilai ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yaitu sekitar US$ 59,81 miliar atau tumbuh tipis sekitar 3,2 persen. "Untuk tahun ini, kontribusinya datang dari industri pakaian jadi, furnitur, hingga kayu, dan kertas,' ujarnya.

Airlangga menambahkan kinerja industri manufaktur pada triwulan II tahun ini juga masih meningkat. Berdasarkan data BPS, kata dia, pertumbuhan industri manufaktur tumbuh hingga 19,83 persen year on year (yoy). Sementara khusus untuk industri manufaktur non-migas, pertumbuhannya mencapai 4,41 persen yoy.

Sejumlah sektor industri tercatat menjadi penopang dari pertumbuhan industri pengolahan nonmigas di kuartal dua tahun ini. Pertama yaitu industri karet, barang dari karet dan plastik yang tumbuh sebesar 11,85 persen. Kemudian diikuti oleh industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 11,38 persen.

Selanjutnya, pertumbuhan industri makanan dan minuman tembus 8,67 persen. "Kinerja dari sektor industri makanan dan minuman ini konsisten setiap tahun, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Airlangga Hartarto. Terakhir yaitu industri tekstil dan pakaian jadi mencapai 6,39 persen.

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

3 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

3 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

4 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

7 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

9 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya