Subsidi BBM, Elpiji dan Listrik di 2019 Turun Menjadi Rp 156,5 T

Jumat, 17 Agustus 2018 10:06 WIB

Jebakan Subsidi Energi Masih Mengintai

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan menggelontorkan anggaran untuk mensubsidi energi berupa bahan bakar minyak atau BBM, elpiji dan listrik pada tahun 2019. Rincian dari total subsidi energi tahun 2019 sebesar Rp 156,5 triliun itu adalah subsidi BBM dan elpiji Rp 100,1 triliun serta subsidi listrik Rp 56,5 triliun. Sementara alokasi subsidi energi pada tahun 2018 sebesar Rp 163,5 triliun.

Baca: 20 Tahun Reformasi: Bom Waktu Itu Bernama Subsidi BBM

"Subsidi BBM dan elpiji akan mencapai Rp 100,1 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan nota keuangan 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Agustus 2018.

Secara total, kata Sri Mulyani, subsidi energi yang akan digelontorkan tahun depan akan mencapai Rp 156,6 triliun. Khusus untuk BBM dan elpiji telah menyedot hampir 64 persen dari keseluruhan anggaran subsidi. Komponen ketiga yang ikut berkontribusi yaitu subsidi listrik yang pada tahun depan diperkirakan mencapai Rp 56,5 triliun.

Baca: Sri Mulyani Pastikan Anggaran Cukup untuk Tambah Subsidi BBM

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada APBN 2018, target subsidi energi hanya di level dua digit yaitu Rp 46,9 triliun. Tapi dalam prognosis APBN 2018 yang dibacakan Sri dalam rapat Badan Anggaran DPR pada 17 Juli 2018, realisasinya mencapai Rp 103,5 triliun atau naik lebih dari dua kali lipat.

Saat itu, Sri beralasan membengkaknya subsidi BBM dan Elpiji ini terjadi karena perbedaan harga solar yang ditetapkan dengan harga yang berlangsung. Selain itu, pada Juni 2018, pemerintah juga menetapkan adanya kenaikan subsidi solar dari semula Rp 1.000 per liter menjadi Rp 2.000 per liter.

Dalam RAPBN 2019 kali ini, pemerintah memang menyatakan akan mengendalikan subsidi energi pada level yang lebih berkesinambungan. Tapi jika dilihat porsi subsidinya, tidak jauh berubah.

Sebagai contoh, porsi yang akan mendapat subsidi pada BBM jenis solar pada tahun depan akan mencapai 14,5 juta kiloliter. Angka ini lebih tinggi dibanding proyeksi di 2018 yang sekitar 14 juta kiloliter. Hal yang sama terjadi pada elpiji tabung 3 kilogram dengan asumsi subsidi sekitar 6,978 juta kilogram atau lebih besar dari proyeksi 2018 ini yang hanya 6,5 juta kilogram.

Simak berita menarik lainnya terkait subsisi BBM hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

2 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

3 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

3 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya