Rini Soemarno: Masih Ada Proyek PLN dan Pertamina yang Berlanjut

Jumat, 17 Agustus 2018 08:15 WIB

Menteri BUMN Rini Soemarno tengah meninjau persiapan Open Traffic Simpang Susun Semanggi, 28 Juli 2017. TEMPO/INGE KLARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menyebut beberapa proyek PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) masih bisa berjalan. Kendati pemerintah telah mengumumkan akan menunda sejumlah proyek infrastruktur guna mengerem impor, demi mengatasi defisit neraca berjalan yang melebar pada kuartal kedua tahun 2018.

Baca: Jokowi Perintahkan Batasi Impor, Proyek PLN dan Pertamina Ditunda

"Pada dasarnya proyek Pertamina dan PLN yang pembayarannya sudah rampung atau financial close itu jalan terus," ujar Rini Soemarno di JCC Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018.

Menteri Rini menyebut ada beberapa proyek PLN yang sudah berjalan serta pembiayaannya sudah rampung. Selain itu, perusahaan setrum itu juga telah memesan peralatan seperti turbin dan boiler, yang rampung diproduksi dalam dua tahun.

Baca: Pertamina Alihkan 10 Persen Hak Kelola Blok Siak ke BUMD Riau

Advertising
Advertising

"Dan proyek PLN ini semua itu pembiayaannya dari luar dan jangka panjang, sehingga tidak memberikan dampak neraca pembayaran. Itu jalan terus," ujar Rini.

Namun, Rini mengatakan akan menggandeng Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto untuk mendetailkan apabila ada peralatan yang bisa diproduksi industri dalam negeri, misalnya boiler. "Karena memang buat alat-alat seperti ini makan waktu 12-24 bulan sehingga kita punya waktu untuk mempersiapkan industri kita," katanya.

Begitu pula dengan proyek Pertamina. Khusus untuk proyek Kilang RDMP Balikpapan yang pembiayaannya sudah rampung, masih bisa diteruskan. "Kalau yang belum, kita lihat lagi local content-nya."

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan menteri-menterinya mengamankan neraca pembayaran terutama menekan defisit transaksi berjalan. Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2018.

Menurut Sri Mulyani, pemerintah berusaha mengamankan defisit transaksi berjalan. Seperti diketahui, defisit transaksi berjalan Indonesia mencapai 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II/2018. Defisit itu melebar dibandingkan dengan 2,2 persen pada kuartal I/2018.

Salah satu kebijakan yang akan diambil pemerintah, kata Sri Mulyani, adalah pengendalian impor. Kebijakan pengendalian impor itu dapat diterapkan kepada proyek infrastruktur yang dikendalikan oleh pemerintah. Karena kebijakan ini pula Presiden Jokowi meminta sebagian proyek PLN dan Pertamina ditunda.

BISNIS.COM

Berita terkait

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

19 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

22 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

1 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

2 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

2 hari lalu

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu untuk memperkuat transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

3 hari lalu

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

Kolaborasi Joint Innovation Center (JIC) dengan PT Huawei Tech Investment yang akan menjadi salah satu fondasi pengembangan teknologi ketenagalistrikan baru di bidang ICT.

Baca Selengkapnya