Jokowi Proyeksikan Ekonomi Tumbuh 5,3 Persen di 2019

Kamis, 16 Agustus 2018 16:34 WIB

Presiden Jokowi memberi sambutan saat memimpin upacara peringatan HUT Pramuka ke-57 di Lapangan Gajah Mada, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2018. Jokowi juga berpesan pada anggota Pramuka untuk meningkatkan pengetahuan digital, coding dan artificial intelligence. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di 2019 mencapai kisaran 5,3 persen. Meski, proyeksi perekonomian Indonesia yang akan menjadi landasan dalam menyusun asumsi dasar perhitungan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2019 itu diperkirakan masih akan sangat dinamis dan menantang.

Baca: Ketua MPR Sentil Jokowi soal Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok

"Pertumbuhan tersebut akan semakin adil dan merata, dengan mendorong makin cepat pertumbuhan di kawasan timur Indonesia, kawasan perbatasan, dan daerah-daerah lain yang masih tertinggal," ujar Jokowi saat pembacaan nota keuangan di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018.

Selain itu, pertumbuhan tersebut diharapkan dapat memperkuat usaha ultra mikro, usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi. Pertumbuhan juga diharapkan untuk menekan ketimpangan antardaerah serta memperkecil kesenjangan antarkelompok pendapatan dan memperkuat ekonomi desa dan mengurangi kemiskinan secara lebih fokus dan lebih cepat.

Baca: Jokowi Sebut Pemerintah Telah Mendorong Kemudahan Berusaha

Advertising
Advertising

Guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif, Jokowi berujar pertumbuhan konsumsi rumah tangga perlu dijaga, dan investasi serta ekspor perlu didorong untuk ditingkatkan. Di tahun 2019, Pemerintah akan berupaya menjaga inflasi pada rentang 2,5 - 4,5 persen.

Tingkat inflasi yang rendah, menurut Jokowi, tidak hanya mendorong perekonomian domestik menjadi lebih efisien dan berdaya saing, tetapi juga menjamin kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
pokok.

Jokowi berujar pengendalian inflasi tersebut dilakukan dengan menjaga ketersediaan pasokan barang dan jasa, khususnya pangan, melalui peningkatan kapasitas produksi nasional dan efisiensi di sepanjang rantai pasokan. Di sisi lain, daya beli masyarakat bakal terus dijaga dengan
berbagai program perlindungan sosial, terutama untuk masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah

Selain itu, Jokowi berujar masih ada banyak faktor yang akan menjadi tantangan dalam menjaga stabilitas dan pergerakan nilai tukar Rupiah di tahun depan. Misalnya saja dari faktor dinamika ekonomi negara maju, termasuk normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat dan Eropa, serta perkembangan ekonomi Cina.

"Perlu kita sadari bersama bahwa tantangan ini tidak hanya dialami oleh rupiah, tetapi juga oleh banyak mata uang global," ujar Jokowi. "Nilai tukar rupiah tahun 2019 diperkirakan berada di kisaran Rp 14.400 per dolar Amerika Serikat."

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

8 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

8 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

11 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

11 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

11 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

12 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

12 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

12 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

13 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

13 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya