TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi mengatakan pemerintah mendorong kemudahan berusaha dalam berbagai skala dengan melaksanakan reformasi struktural. Menurut Presiden, kemudahan berusaha merupakan faktor kunci dalam meningkatkan investasi.
Baca juga: Jokowi: Pembangunan Manusia Jadi Investasi untuk Indonesia Maju
"Jika investasi meningkat, maka pertumbuhan ekonomi juga menjadi lebih tinggi," kata Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-73 pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018.
Presiden mengatakan kemudahan berusaha dalam berbagai skala turut didorong pemerintah dengan reformasi sistem perizinan.
Pemerintah sudah menjalankan sistem pelayanan yang terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS) sebagai sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan berusaha yang menjadi kewenangan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/walikota yang dilakukan secara elektronik.
"Melalui reformasi sistem perizinan, kita mendorong standardisasi menjadikan birokrasi perizinan di tingkat pusat dan daerah lebih mudah, lebih cepat, dan juga lebih terintegrasi," katanya.
Baca juga: Jokowi Jelaskan Salah Kaprah Pembangunan Infrastruktur di MPR
Presiden juga mengklaim berbagai program reformasi struktural telah meningkatkan daya saing perekonomian nasional secara signifikan.
Di antaranya peringkat Kemudahan Berbisnis atau Ease of Doing Business (EoDB) Indonesia melompat 48 peringkat selama tiga tahun menjadi posisi 72 pada tahun 2018. Peringkat Indonesia dalam Indeks Daya Saing Global (Global Competitiveness Index) juga tercatat naik 5 peringkat dari posisi 41 di tahun 2016 menjadi posisi 36 di tahun 2017.
Kepercayaan dunia internasional terhadap ketangguhan dan prospek positif ekonomi Indonesia juga terlihat dengan diraihnya peringkat investment grade (layak investasi) dari lembaga-lembaga pemeringkat internasional ternama, seperti Moody's, Fitch, dan S&P.
"Kepercayaan internasional tersebut adalah momentum bagi kita untuk meningkatkan investasi dan mendorong ekspor produk-produk kita, termasuk ke negara-negara non tradisional. Peningkatan investasi dan ekspor adalah kunci apabila kita ingin memiliki ekonomi yang tangguh," kata Presiden Jokowi.
ANTARA