Kurs Rupiah Jeblok ke Level Rp 14.600 per Dolar AS

Senin, 13 Agustus 2018 12:36 WIB

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Akibat anjloknya Rupiah, sebagian pihak menganggap Rupiah adalah mata uang sampah, namun sebagian pihak memprediksi, pekan depan Rupiah akan membaik. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali melemah pada hari ini, Senin, 13 Agustus 2018. Berdasarkan RTI Business pukul 11.52 WIB, kurs tercatat pada level Rp 14.613 per dolar AS atau anjlok 0,88 persen setelah dibuka pada level Rp 14.486 per dolar AS.

Baca: Rupiah Melemah, Kepala BKPM: Investasi Kuartal II Tumbuh Melambat

Sementara, Jakarta Insterspot Dollar Rate Bank Indonesia alias JISDOR BI mencatat rupiah berada pada level Rp 14.583 per dolar AS. Angka tersebut menunjukkan pelemahan yang signifikan bila dibandingkan pada Jumat pekan lalu yang tercatat Rp 14.437 per dolar AS.

Rupiah sempat menembus level Rp 14.503 per dolar AS pada 3 Agustus 2018. Namun rupiah berangsur menguat pada pekan berikutnya dengan mencapai Rp 14.481 pada 6 Agustus 2018. Kurs terus menguat hingga puncaknya Rp 14.422 per dolar AS pada 9 Agustus 2018, sebelum akhirnya kembali loyo.

Baca: Rupiah Jeblok, Luhut: RI Lebih Baik Ketimbang 3 Negara Ini

Sebelumnya, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan rupiahakan bergerak fluktuatif pekan depan. Rupiah diperkirakan akan berada di kisaran Rp 14.440 - Rp 14.520 per dolar Amerika Serikat.

Salah satu faktor penyebabnya adalah tekanan global yang berasal dari krisis Turki. "Tekanan global berasal dari kekhawatiran krisis Turki dengan anjloknya Lira 20 persen akan menyebar ke Eropa dan negara berkembang lainnya," kata Bhima saat dihubungi, Ahad, 12 Juli 2018.

Karena itu, kata Bhima, aset emerging market agak dihindari. Sedangkan sentimen dalam dari dalam negeri, investor lebih dipengaruhi rilis data defisit transaksi berjalan yang menembus 3 persen terhadap PDB di kuartal II di 2018.

Bhima juga menyebutkan sentimen dalam negeri khususnya soal pendaftaran capres dan cawapres ditanggapi beragam. Pasar khususnya investor asing, kaget saat Jokowi memilih Ma'aruf Amin yang dinilai belum kompeten menyelesaikan masalah ekonomi yang mendesak.

"Sementara visi misi Prabowo-Sandi dinilai masih abstrak. Ini membuat IHSG lebih ditopang investor domestik, sementara investor asing dalam 1 minggu terakhir membukukan penjualan bersih Rp 733 miliar," kata Bhima.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto memperkirakan rupiah pada pekan ini berpotensi melemah terimbas perang dagang. "Untuk profit taking sepertinya sudah akan berakhir," kata William. Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.380 - Rp 14.500.

HENDARTYO

Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

3 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya