Darmin: Pengumuman Capres Cawapres Beri Kepastian ke Investor

Reporter

Antara

Editor

Anisa Luciana

Jumat, 10 Agustus 2018 18:30 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution melepas peserta Fun Bike bertajuk "Bike For Sustainable Economic Growth and Equity" di Gedung Kemenko Perekonomian, Gambir, Jakarta Pusat. Kegiatan ini digelar dalam menyambut HUT RI ke 72 dan HUT Kemenko Perekonomian ke 52, serta diikuti oleh staff kemenko serta masyarakat umum. Minggu, 20 Agustus 2017. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pengumuman calon presiden (capres) - calon wakil presiden (cawapres) bisa memberikan kepastian kepada pelaku usaha untuk berinvestasi atau menanamkan modalnya di Indonesia.

Baca juga: Pasangan Capres Diumumkan, Investor Tak Lagi Khawatir Isu Agama

"Sekarang sudah jelas (siapa capres - cawapres-nya). Kalau sudah jelas, semestinya wait and see-nya akan lebih berkurang," kata Menko Darmin saat ditemui di Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2018.

Darmin menyakini pengumuman capres - cawapres ini tidak terlalu mengejutkan investor karena sudah diperkirakan sehingga tidak ada lagi hal yang perlu dikhawatirkan. "Saya kira orang percaya saja, tidak ada yang aneh kan? Kalau ada yang aneh, orang mulai ambil langkah-langkah yang tidak positif," ujarnya.

Darmin optimistis pelaku usaha akan kembali berinvestasi, meski saat ini merupakan tahun politik, karena pemerintah sudah berupaya memperbaiki iklim berusaha melalui sistem pelayanan terpadu atau Online Single Submission (OSS).

Advertising
Advertising

Baca juga: Pasangan Capres Cawapres Diumumkan, IHSG Menguat ke Level 6.090,5

Sistem OSS ini bertujuan untuk mengundang investasi, terutama yang berbasis ekspor atau subtitusi impor, yang dalam jangka panjang bermanfaat untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan. "Fungsi OSS memang kesana (mendorong ekspor), ketika dirumuskan bersama-sama dengan fasilitas perpajakan seperti tax holiday, tax allowance, mini tax holiday dan super deduction," ujar Darmin.

Melalui berbagai kemudahan ini, Darmin mengharapkan kinerja investor kembali menguat pada semester II tahun 2018 agar bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan. "Kita optimistis akan kembali ke angka tujuh persen, walau 70 persen permohonan di sistem OSS adalah merupakan penanaman modal dalam negeri," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2019 mendatang. Jokowi didampingi oleh Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden, sementara Prabowo didampingi oleh Sandiaga Uno.

ANTARA

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

5 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

6 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

7 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

23 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya