TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha optimistis merespons dipilihnya tiap calon wakil presiden oleh Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto. Sosok Maruf Amin dan Sandiaga Uno diyakini bakal diterima positif oleh investor. "Tidak ada lagi isu agama yang ditakuti," ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Eddy Ganefo, saat dihubungi Tempo, Jumat, 10 Agustus 2018.
Baca: Jokowi Minta Kepala Daerah Tidak Tanya Macam-macam ke Investor
Eddy mengatakan isu agama sempat membuat investor takut untuk berinvestasi. Namun, ketika pengumuman pasangan sudah diumumkan, kondisi perdagangan saat ini stabil.
Menurut Eddy, hal yang ditakuti oleh pengusaha ketika isu agama mencuat kembali, ialah gesekan di masyarakat. Hal tersebut dapat berdampak pada perdagangan, karena membuat investor takut untuk berinvestasi.
Baca: Jokowi Minta Kepala Daerah Tidak Tanya Macam-macam ke Investor
Eddy yakin, Jokowi dan Prabowo sama-sama dapat menggeliatkan perekonomian. "Tinggal tunggu saja siapa yang menang," ucap dia.
Pasar mata uang bereaksi positif menyambut diumumkannya pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2019 yakni pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo - Sandiaga Uno. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat sebesar enam poin menjadi Rp 14.426 dibanding sebelumnya Rp 14.432 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terbantu dengan sejumlah sentimen dari dalam negeri diantaranya perpanjangan perjanjian untuk memperpanjang kerja sama Bilateral Local Currency Swap Arrangement (BCSA) antara Bank Indonesia dan Bank Sentral Australia.
Reza menuturkan, kabar mengenai pengumuman pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden turut mengurangi spekulasi di pasar keuangan domestik. "Ketidakpastian politik setidaknya sedikit berkurang setelah pengumuman calon Presiden dan pendampingnya. Pelaku pasar diharapkan tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," kata dia seperti dikutip dari Antara.
Presiden Jokowi sebelumnya meminta para kepala daerah tidak mempersulit investor yang ingin mengurus izin. Bagi mereka yang investasinya berorientasi ekspor atau substitusi barang-barang impor, ia meminta dalam pengurusan izinnya tidak ditanya macam-macam.
"Sudahlah jangan ada pembicaraan lagi. Tutup mata langsung suruh bangun investasi itu, investor itu, perusahaan itu," kata Jokowi di acara Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018 di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis, 26 Juli 2018.
Menurut Jokowi, investasi-investasi seperti itu yang saat ini dibutuhkan oleh Indonesia. "Jangan mikir panjang-panjang, jangan ditanya macam-macam sehingga batal, enggak jadi investasi di provinsi di kabupaten kota daerah Bapak Ibu semuanya," tuturnya. Ia berharap pemerintah daerah bisa mengeluarkan izin bagi para investor ini dengan cepat.
AHMAD FAIZ