Ekspansi ke Yogya, Rifan Financindo Bidik 35.900 Investor

Senin, 6 Agustus 2018 11:28 WIB

Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perusahaan pialang di bidang perdagangan berjangka komoditi PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) memperluas pasarnya lewat pembukaan kantor cabang baru di Yogyakarta, Senin 6 Agustus 2018. Yogyakarta dipilih sebagai tempat kantor cabang baru di antaranya karena memiliki profil investor potensial yang cukup besar.

Baca: Jokowi Minta Kepala Daerah Tidak Tanya Macam-macam ke Investor

Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka Teddy Prasetya mengungkapkan Yogyakarta sebagai salah satu kota dengan wilayah agraris yang luas serta memiliki pertumbuhan ekonomi pesat memiliki lebih dari 35.900 investor potensial berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia. “Kami tertarik melakukan ekspansi karena pelaku pasar modal salah satu target market dari investasi komoditas berjangka, "ujar Teddy di sela pembukaan kantor cabang baru itu, Senin, 6 Agustus 2018.

Berlokasi di komplek Malioboro City, Sleman, peresmian kantor cabang ke-9 itu dihadiri Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Stephanus Paulus Lumintang dan Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI). Selain itu ada juga Fajar Wibhiyadi, Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka, Teddy Prasetya dan Kepala Cabang PT Rifan Financindo Berjangka Yogyakarta, Dewi Diananingrum.

Baca: Investor Global Rebalancing Portofolio, Pasar Keuangan Tertekan

Advertising
Advertising

Lebih jauh Teddy menuturkan melalui kantor baru di Yogya itu pihaknya ingin berkontribusi dalam memperkuat eksistensi pasar bidang perdagangan berjangka komoditi di Indonesia. Selain itu, kantor baru itu diharapkan sekaligus memberi kesempatan kepada generasi muda kota Yogyakarta menjadi pialang handal dan profesional. Upaya ekspansi pasar RFB lewat kantor cabang terbaru ini juga tidak lepas dari besarnya potensi industri pialang berjangka komoditi (PBK) di Tanah Air.

Teddy menuturkan berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan menyebut industri perdagangan berjangka komoditi di Indonesia selama tiga tahun terakhir mengalami pertumbuhan dengan peningkatan volume transaksi sebesar 6,4 persen pada 2016 dan 0,48 persen di tahun 2017. Kemudian pada semester I-2018 tumbuh 30,15 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang menuturkan industri PBK sedang berkembang seiring dengan peningkatan volume transaksi baik bilateral maupun multilateral. "Kepercayaan masyarakat serta minat pelaku usaha terhadap PBK juga mulai meningkat,” ujarnya.

Sepanjang semester pertama tahun 2018, RFB membukukan kinerja cemerlang. Secara nasional pertumbuhan jumlah nasabah baru RFB meningkat sebesar 27,16 persen atau bertambah sebanyak 1.311 nasabah, sehingga saat ini jumlah nasabah RFB mencapai lebih dari 10.000. Dari data volume transaksi RFB hingga akhir Juni 2018, mencapai 615,513 lot, naik 148,86 persen dibandingkan posisi yang sama di tahun 2017 sebesar 247,332 lot.

Kepala Cabang PT Rifan Financindo Berjangka Yogyakarta, Dewi Diananingrum menuturkan untuk pengembangan kantor cabang wilayah Yogyakarta pihaknya mengalokasikan total investasi Rp 10 miliar yang akan digunakan untuk infrastruktur kantor sebesar Rp 5 miliar dan sisanya untuk modal kerja. "Kami menargetkan 100.000 lot transaksi dan 300 nasabah untuk tahun pertama Kantor Cabang Yogyakarta, " ujarnya.

Sementara untuk kinerja perusahaan secara keseluruhan, di tahun pertama ini Dewi mematok penambahan 3.000 nasabah atau investor baru dan total volume transaksi 1 juta lot di akhir tahun 2018. “Setiap kantor cabang RFB harus memiliki kontribusi terhadap total bisnis perusahaan. Untuk RFB Yogyakarta kami harapkan dapat memberikan kontribusi sebesar 10 persen dari total bisnis secara umum dan turut meramaikan pasar PBK di kota pelajar ini," ujarnya.

Berita terkait

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

7 jam lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

1 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

2 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

3 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

5 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

6 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

8 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

9 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya