Harga Telur dan Daging Ayam jadi Biang Inflasi di Sumatera Barat

Kamis, 2 Agustus 2018 07:00 WIB

Pedagang menata dagangnya di Pasar Rawamangun, Jakarta, 22 Mei 2018. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta Satgas Pangan dapat menelusuri adanya potensi kartel ayam yang memicu harga daging ayam meroket. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, PADANG - Komoditas telur dan daging ayam ras menjadi penyebab inflasi di Sumatera Barat. Per Juli 2018 dua kota yang menjadi barometer perekonomian daerah itu Padang dan Bukittinggi mencatatkan inflasi masing-masing 0,62% dan 0,09%.#

Simak: Jokowi: Percuma Ekonomi Tumbuh tapi Inflasi Tinggi

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sukardi menyebutkan dua daerah itu mengalami inflasi didorong kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok seperti telur dan daging ayam ras, yang mengalami kenaikan di berbagai daerah.
“Juli 2018 untuk Kota Padang inflasi 0,62% dan Bukittinggi mengalami inflasi 0,09%,” katanya, Rabu 1 Agustus 2018.
Komoditas telur yang beberapa pekan terakhir hangat dibicarakan mengalami inflasi 8,09% di Padang dan 7,53% di Bukittinggi. Keduanya menyumbang andil inflasi masing – masing 0,06% dan 0,07%.
Kemudian, daging ayam ras mengalami kenaikan harga sebesar 11,12% di Padang dan 6,79% di Bukittinggi, dengan sumbangan inflasi masing – masing 0,10% dan 0,09%.
Selain dua komoditas itu, inflasi Kota Padang juga disebabkan kenaikan harga bensin, angkutan udara, beras, jengkol, dan biaya bimbingan belajar. Sedangkan di Bukittinggi kenaikan terjadi pada komoditi beras, jengkol, bensin, dan tarif pulsa ponsel.
Adapun, dengan peningkatan inflasi itu, maka laju inflasi kalender dari Januari – Juli 2018 untuk Kota Padang sebesar 2,15% dan Kota Bukittinggi 0,83%. Sedangkan jika diukur dengan membandingkan inflasi bulan yang sama tahun lalu atau year on year (yoy), inflasi Padang tercatat 3,34% dan Bukittinggi sebesar 2,54%.
Sukardi menilai laju inflasi tersebut masih sangat terkendali dan sesuai dengan target pemerintah daerah untuk mengejar inflasi rendah dan stabil. Dia juga mengingatkan pemerintah daerah untuk mewaspadai potensi peningkatan inflasi agar inflasi daerah itu lebih terkendali, dengan menjamin ketersediaan pasokan barang, menjaga distribusi dan melakukan pengawasan harga di pasaran.
BISNIS.COM

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

9 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

10 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya