BI Sebut Kartu Debit GPN Tak Bisa Digunakan di Luar Negeri

Minggu, 29 Juli 2018 14:30 WIB

Peluncuran kartu berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di Jakarta, 3 Mei 2018. Kartu berlogo GPN merupakan terobosan dalam menghilangkan fragmentasi layanan perbankan retail sehingga masyarakat dapat mengakses layanan sistem pembayaran yang lebih efisien melalui interkoneksi dan interoperabilitas. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kartu Debit berlogo Gerbang Pembayaran Nasional atau GPN tidak bisa digunakan untuk transaksi di luar negeri. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan kartu GPN memang diperuntukkan untuk transaksi dalam negeri.

BACA: BRI Akan Terbitkan 20 Juta Kartu Debit Berlogo GPN Tahun Ini

"Sebagian besar orang Indonesia kan ada di dalam negeri. Kalau ke luar negeri bisa gunakan kartu yang lain," ujar Mirza di Kompleks BI, Jakarta, Ahad, 29 Juli 2018. Kartu GPN bisa diperoleh dengan menukarkan kartu debit yang telah dimiliki ke perbankan masing-masing.

Mirza mengatakan para pengguna kartu GPN akan memperoleh beberapa keuntungan, antara lain biaya transaksi debit lebih murah. Sebab, dengan sistem pembayaran nasional itu bank-bank, baik bank BUMN, bank swasta nasional, hingga bank swasta asing akan terhubung ke GPN. "Merchant tidak perlu menyediakan banyak alat EDC yang membuat tidak efisien, mengisi e-Money di atm mnapun dan biayanya murah," kata Mirza.

Kartu GPN juga mendorong ketahanan dari sistem pembayaran nasional. Sebab, kliring dari transaksi debet tidak lagi dilakukan di luar negeri, melainkan di dalam negeri. "Itu kan memperkuat sistem pembayaran nasional."

Kepala Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia, Pungky P. Wibowo berujar BI masih berfokus untuk mengembangkan produk untuk transaksi domestik.

"Tahap pertama debet, nanti e-Money, baru kartu kredit," ujar Pungky. Ia mengatakan GPN ke depannya memungkinkan untuk dipergunakan di luar negeri bila merchant-merchant mulai mengembangkan bisnisnya ke luar negeri.

"Jadi tergantung merchantnya, tergantung pedagang retailnya," ujar Pungky. "Kalau bank-bank kita mulai penetrasi ke luar negeri ya nanti kita atur saja."

Sebelumnya, Pungky Wibowo menargetkan 30 persen dari 173 juta kartu debit diganti dengan logo GPN. "Dalam dua bulan sudah mencapai 10 persen. Insya Allah tahun ini bisa sampai 30 persen," ujar Pungky di Hotel Borobudur, Kamis, 12 Juli 2018.

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

19 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

20 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya