Prediksi Defisit Transaksi Berjalan, BI: Tekornya Tambah Gede

Reporter

Caesar Akbar

Kamis, 26 Juli 2018 00:31 WIB

Kiri-kanan, Deputi Gubenur Sugeng, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Rosmaya Hadi sebelum mengelar press briefing mengenai inflasi bulan Juni 2018, di Gedung Bank Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Juni 2018. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur BI Perry Warjiyo menyoroti besarnya defisit neraca transaksi berjalan Indonesia yang kemungkinan menyentuh angka US$ 25 miliar pada 2018. Angka tersebut jauh lebih tinggi ketimbang tahun lalu sebesar US$ 17,5 miliar.

Baca juga: Bank Indonesia Optimistis Defisit Transaksi Berjalan Terjaga

"Terus terang ini berat, tekornya tambah gede," ujar Perry dalam acara Sarasehan Nasional 2018 bertajuk “Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Mewujudkan Stabilitas Harga dan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif serta Berkualitas”, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018.

Sebenarnya, tingkat ekspor Indonesia, kata Perry, sudah cukup baik. Tapi di sisi lain, kenaikan impor juga lebih besar. Sehingga defisit transaksi berjalan tahun ini bakal lebih besar.

Masalahnya, Perry menyebut adanya gonjang-ganjing global, perang dagang, sampai kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat beberapa kali menyebabkan devisa yang masuk dalam bentuk investasi portopolio menjadi sangat rendah.

Pada tahun lalu, pembiayaan dari kekurangan devisa di samping penyertaan modal asing yang cukup baik, yaitu US$ 17 miliar, arus modal asing dalam bentuk pembelian surat berharga dan saham itu cukup besar.

Sehingga, pengendalian defisit transaksi berjalan menjadi pekerjaan rumah yang mesi diselesaikan, di samping peningkatan produksi sektor pertanian, infrastruktur, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan lapangan pekerjaan.

"Koordinasi pemerintah pusat dan daerah adalah untuk mendorong pariwisata, saya kira itu jadi sangat penting," ujar Perry. "Mendorong berbagai ekspor, mengurangi impor, dan segala macam menjadi sangat penting."

Advertising
Advertising

Gubernur BI tersebut juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan sektor digital dalam memperbaiki perekonomian Indonesia. Harapannya, ada peningkatan produksi, ketersediaan pasokan, distribusi, yang berujung dengan naiknya perekonomian Indonesia.

Berita terkait

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

7 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

8 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

8 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

8 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

11 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya