Perang Dagang AS - Cina, OJK: Stabilitas Jasa Keuangan RI Terjaga

Rabu, 25 Juli 2018 19:11 WIB

OJK Luncurkan Pedoman Tata Kelola Emiten

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan dan kondisi likuiditas di pasar keuangan Indonesia masih terjaga. Kondisi ini terjadi di tengah ketidakpastian pasar keuangan yang dipicu sentimen negatif eskalasi perang dagang AS dan Cina.

Baca: Menko Darmin Sebut Perang Dagang Tak Bisa Dihindari

Meski begitu, OJK terus memantau risiko yang akan muncul dari dinamika perekonomian global. "Dan dampaknya terhadap likuiditas pasar keuangan dan kinerja sektor jasa keuangan nasional, sebut siaran pers OJK tentang hasil rapat dewan komisioner (RDK) bulanan otoritas di Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018.

Selain ketidakpastian pasar keuangan dan pelemahan pasar keuangan global, menurut OJK, perekonomian global juga menghadapi tantangan berkurangnya likuiditas seiring dengan berlanjutnya normalisasi kebijakan The Federal Reserve (The Fed). Tak hanya itu, inflasi personal consumption expenditure AS pada Juni 2018 yang telah mencapai target dua persen.

Baca: AS Kaji Impor Produk Indonesia, Pelaku Industri Diminta Tak Cemas

Advertising
Advertising

Perkembangan ini menyebabkan tekanan di pasar keuangan global, khususnya di pasar yang sedang tumbuh. Sejalan dengan perkembangan kondisi global tersebut, pasar keuangan domestik juga mengalami tekanan. IHSG pada Juni 2018 melemah 3,08 persen dan ditutup di level 5.799,2, dengan investor nonresiden mencatatkan penjualan bersih Rp 9,1 triliun.

Namun, OJK menyebutkan, tekanan sedikit mereda saat memasuki Juli 2018. IHSG pada 24 Juli ditutup di level 5.931,8 atau tumbuh 2,29 persen sejak awal Juli, dan mencatatkan net buy investor nonresiden sebesar Rp 795 miliar, meski jika dihitung sejak awal 2018 masih mencatatkan penjualan bersih Rp 50,2 triliun.

Di pasar SBN, per Juni 2018, yield SBN tenor jangka pendek, menengah dan panjang masing-masing naik sebesar 44,0 basis points (bps), 79,3 bps, dan 55,1 bps. Pada Mei 2018, rata-rata yield meningkat 27,7 bps. Investor nonresiden mencatatkan penjualan bersih di pasar SBN sebesar Rp 3,6 triliun.

Hal ini, kata OJK menunjukkan, di tengah tekanan ke pasar keuangan domestik dan ketidakpastian global akibat perang dagang tersebut, kinerja intermediasi sektor jasa keuangan pada Juni 2018 secara umum masih terjaga. "Walaupun turut mengalami moderasi.

ANTARA

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

2 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

4 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

4 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

5 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

6 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

6 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

8 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

9 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya