Sri Mulyani di Pertemuan G20: Negara Maju Harus Konsisten

Selasa, 24 Juli 2018 16:30 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Buenos Aires - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral G20 menyerukan pentingnya konsistensi kebijakan dari negara-negara maju. Konsistensi itu diperlukan karena perubahan kebijakan dapat mempengaruhi perekonomian global.

Baca: Sri Mulyani Sebut Kemiskinan Terendah, Ini yang Harus Dikritisi

Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Buenos Aires, yang diterima di Jakarta, Selasa, 24 Juli 2018. Sri Mulyani menghadiri pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral G20 (Finance Track) dalam dua hari berturut-turut, yaitu pada 21-22 Juli 2018. Adapun pihak Bank Indonesia diwakili oleh Deputi Gubernur Doddy Waluyo.

Dalam pertemuan tersebut, isu perdagangan internasional tetap menjadi perhatian para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20. Pasalnya, isu perdagangan berdampak terhadap risiko pertumbuhan ekonomi dunia dan volatilitas global.

Baca: Sri Mulyani: Predikat WTP Tak Berarti Tak Ada Korupsi

Advertising
Advertising

Sri Mulyani juga menekankan perlunya transparansi dan komunikasi kebijakan ekonomi negara-negara maju karena dinilai dapat mempengaruhi perekonomian dunia. Selanjutnya, dalam pertemuan itu pemerintah Indonesia mendukung penuh program infrastruktur G20, khususnya perpanjangan Global Infrastructure Hub hingga 2022.

Terkait dengan perpajakan, Indonesia menyambut baik usaha G20 melalui Satuan Tugas untuk Ekonomi Digital-Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD Task Force for Digital Economy). Di dalamnya, satuan tugas itu juga berupaya mendorong kesepakatan bersama terkait dengan isu perpajakan kegiatan ekonomi digital.

Sri Mulyani menyatakan perlu adanya kesepakatan global mengenai cara melakukan perpajakan terhadap ekonomi digital. Diskusi mengenai value creation dalam ekonomi digital menjadi isu yang sangat krusial.

Sebagai pembicara untuk topik "Future of Work" mengenai dampak dari teknologi digital, Sri Mulyani menyampaikan perlunya mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi perubahan.

Menurut Sri Mulyani, dalam mempersiapkan diri guna menghadapi perubahan digital, dukungan fiskal perlu dilakukan untuk upaya menambah dan meningkatkan keahlian sumber daya manusia. "Pada saat bersamaan, kita harus mengembangkan pemanfaatan perkembangan Big Data di dalam pembuatan keputusan," katanya.

ANTARA

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

11 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya