Produksi Semen Nasional Berlebih, Pemerintah Bakal Pacu Konsumsi
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Martha Warta Silaban
Senin, 23 Juli 2018 11:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian mendorong peningkatan konsumsi semen di pasar domestik melalui beberapa peluang proyek yang sedang berjalan, terutama yang dicanangkan oleh pemerintah. Misalnya, program pembangunan sektor infrastruktur, properti, dan manufaktur.
BACA: Semen Thailand Bangun Pabrik US$ 600 Juta di Cilegon
Menteri perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini pasar semen domestik mengalami kelebihan pasokan. Diproyeksi, kapasitas produksi industri semen di dalam negeri mencapai 100 juta ton, sementara konsumsi sekitar 60-68 juta ton.
“Industri semen di dalam negeri memang kondisinya sedang over supply. Begitu ada demand meningkat, mereka berlomba-lomba membuat pabrik dan investasi, sehingga over kapasitas," kata Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 23 Juli 2018.
Untuk itu, Airlangga mengatakan telah berkoordinasi dengan kementerian terkait, misalnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, untuk meningkatkan utilisasi industri semen nasional.
BACA: Polemik Pabrik Semen Rembang Meruncing, Begini Kata Gus Mus
Langkah lainnya, ujar Airlangga, Kemenperin akan mengarahkan industri-industri di dalam negeri yang menggunakan bahan baku clinker untuk menyerap produksi lokal. Upaya ini juga diharapkan dapat mengurangi impor produk serupa.
"Mekanisme yang kita bisa lakukan selanjutnya adalah dengan bea masuk anti dumping (BMAD) apabila kita melihat ada impor yang meningkat dan harga lebih murah dari domestik," ujar Airlangga.
Airlangga mengatakan kebijakan-kebijakan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga iklim usaha tetap kondusif sehingga industri semen nasional dapat tumbuh dan berkembang. Dengan berlebihnya produksi dalam negeri, pemerintah juga akan mendorong industri semen untuk mengambil peluang pasar ekspor.
"Meskipun kalau ekspor itu return-nya akan lebih rendah, tetapi akan kita dorong. Seperti kita ketahui, sekarang di Vietnam posisinya juga sama, over supply karena Indonesia sendiri punya pabrik di Vietnam," kata Airlangga.
Baca berita tentang Semen lainnya di Tempo.co.