Proyek Kereta Nasional, Menhub Buka Pintu Lebar-lebar bagi Swasta

Sabtu, 21 Juli 2018 15:52 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menaiki gerbong MRT di proyek pembangunan Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Ahad, 1 Juli 2018. Saat ini baru dua rangkaian kereta yang telah tiba di depo tersebut. TEMPO/M. Taufan Rengganis.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi swasta untuk terlibat membangun sejumlah proyek kereta nasional. Ini terjadi karena kereta merupakan proyek padat modal sehingga membutuhkan dana besar yang tidak sanggup dibiayai sendiri oleh pemerintah.

BACA: Menteri Perhubungan Minta Local Content Kereta Nasional Ditambah

"Selama ini kita terlena karena hanya menggunakan dana pemerintah," kata Budi saat ditemui dalam acara Masyarakat Perkeretaapian Indonesia di Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Juli 2018. "Secara bertahap dan pasti kami akan libatkan swasta, sehingga bisa menciptakan kompetisi dalam hal layanan."

Sebelumnya, keterlibatan swasta telah dimulai dalam pembangunan Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan Jakarta Bogor Depok Bekasi. Dalam proyek ini, pemerintah menbiayai dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp. 1,4 triliun kepada PT. Adhi Karya dan Rp. 7,6 triliun kepada PT. KAI (Persero).

Sisanya, sebanyak 12 perbankan milik negara, swasta dan asing menyetujui kontrak pinjaman sindikasi pembiayaan senilai Rp19,25 triliun. Keduabelas perbankan itu terbagi dua konsorsium yakni Joint Mandated Lead Arranger and Bookrunner (JMLAB) yang terdiri dari Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, CIMB Niaga dan Sarana Multi Infrastruktur serta bank kreditur yaitu Bank DKI, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU), KEB Hana Bank, Shinhan Bank Indonesia, Bank Sumut dan Bank Mega.

Advertising
Advertising

BACA:Beroperasi di Asian Games 2018, Ini 5 Fakta Kereta LRT DKI

Demi meyakinkan swasta, Budi menyampaikan bahwa dirinya sangat tertarik dan akan konsisten menggarap proyek kereta di seluruh Indonesia. Sebab, kereta akan menjadi solusi atas transportasi massal di masa mendatang. "Saat ini, 35 persen anggaran Kementerian Perhubungan ditujukan untuk perkeretaapian, ini yang terbesar," kata Budi.

Tak hanya untuk membiayai, Budi nantinya juga akan membuka kesempatan bagi swasta untuk menjadi operator pengelola kereta. Sebagai contoh, proyek LRT Jabodebek adalah salah satu yang akan diserahkan ke swasta jika sudah mulai berjalan dan mendulang keuntungan.

Dengan skema ini, swasta diharapkan bisa membangun kereta yang ada di kota-kota besar. Sebab, nilai keekonomian proyek di kota besar tentu jauh lebih besar. "Jadi pemerintah fokus ke kereta di daerah-daerah terluar saja," ujarnya.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

6 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

3 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

3 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

6 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

7 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

7 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

9 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

9 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

10 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya